Tag: sejarah magelang

  • Perayaan Agustusan di Kecamatan Srumbung

    Kemerdekaan Republik Indonesia adalah milik bersama segenap bangsa Indonesia. Tidak hanya Presiden, para Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, anggota Dewan, bahkan juru parkir, pedagang kali lima, petani, nelayan, serta semua wong cilik adalah pemilik kemerdekaan negeri ini. Kemerdekaan tidak hanya menjadi milik mereka yang mengikuti upacara bendera. Lazimnya, upacara bendera sebagai peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan memang…

  • Monumen Bambu Runcing Muntilan

    Bangunan di tapal batas kota Muntilan itu memang unik, bahkan sangat khas. Bukan rumah ataupun menara, tetapi bangunan yang saya maksudkan berupa sebuah bangunan monumen. Anda semua tentu pernah melintas dan melihat Monumen Bambu Runcing bukan? Monumen ini merupakan monumen peringatan perjuangan yang sangat gigih dari para pejuang di sekitar Kota Muntilan dalam perlawanan terhadap…

  • Susur Bekas Rel Kereta Api di Kota Magelang

    Pagi itu cuaca Magelang memang sedikit berkabut. Dinginnya hawa pagi hari justru justru kami rasakan sebagai sebuah kesegaran yang semakin memacu langkah kami untuk menjalani tradisi mlaku-mlaku. Maka di pagi krumun itu sambil menggendong si Genduk, saya dipandu si Ponang menapaki gang-gang penghubung antar kampung. Kali ini memang untuk pertama kalinya si Genduk menikmati kesegaran…

  • Diponegoro, Sang Pahlawan Besar yang Terlupakan

    Kota Magelang memang dalam sebulan terakhir ini sedang gegap gempita dengan rangkaian peringatan HUT ke 1108. Berbagai acara digelar yang dipusatkan di Alun-alun Kota Magelang. Ketika masyarakat yang hadir di pelataran agung tersebut, mungkin tidak banyak lagi diantara mereka yang melirik atau memperhatikan dengan penuh penghayatan sosok patung di pojokan sisi tenggara. Benar, maksud saya…

  • Antara Candi Mendut dan Rara Mendut

    Mendut merupakan nama sebuah desa dengan landmark Candi Mendut. Candi ini terletak tidak jauh dari tepian beberapa daerah aliran sungai besar, seperti Kali Progo, Elo dan Pabelan. Candi Mendut merupakan satu kesatuan rangkaian tri candi yang meliputi Mendut, Pawon dan Borobudur. Berdasarkan keterangan pada Prasasti Karangtengah, Candi Mendut dibangun oleh Raja Indra dari Dinasti Syailendra…

  • Windusari Gunung Sumbing

    Sebuah ketidaksengajaan perjalanan telah mengantarkan saya ke tepian Kali Progo tepat sebelah barat pemandian Kalibening – Payaman. Sungai yang lebar dengan air yang deras mengalir dengan latar belakang dataran di sekitarnya menjadikan lanskap pemandingan yang sangat elok. Di tepi jalanan yang berbatasan langsung dengan tepian Kali Progo, akan nampak sebuah gerojokan air dari sebuah cekdam…

  • Pasar Kebon Polo Magelang

    Kebon Polo merupakan nama sebuah tempat di titik pertemuan antara Jalan Jend. Ahmad Yani dan Jalan Urip Sumohardjo, Kota Magelang. Nama itu kemudian kini identik dengan Pasar Kebon Polo. Nama Kebon Polo tentu saja sangat berkaitan dengan komoditas polo atau pala. Konon di sekitar Kebon Polo memang penuh dengan perkebunan pala sejak masa pemerintahan Mataram…

  • Makam Kyai Raden Santri Gunung Pring

    Selepas runtuhnya kedhaton Majapahit yang ditandai dengan sengakalan Sirna Ilang Kertaning Bhumi, maka putra-putri Brawijaya V juga menyebar ke berbagai daerah. Satu diantara pangeran tersebut bernama  Raden Bondan Kejawen. Dialah ayah dari Ki Ageng Getas Pendowo yang menurunkan Ki Ageng Selo. Nama terakhir ini terkenal sebagai tokoh legenda yang konon dapat menakhlukkan, bahkan menangkap petir…

  • Muntilan dalam Layar Lebar

    Muntilan sebuah kota kecamatan di tengah jalur Jogja – Borobudur. Meskipun hanya berstatus sebagai ibukota sebuah kecamatan, Muntilan adalah kota terbesar dan teramai di Magelang. Muntilan menjadi pusat perkembangan pembangunan yang sangat pesat di wilayah Kabupaten Magelang. Dari sektor ekonomi, pendidikan, wisata, hingga hiburan, Muntilan menyediakan fasilitas yang cukup lengkap. Muntilan menempati posisi yang sangat…

  • Muntilan dalam Kenangan

    Di masa lalu ada seorang pengelana yang tengah membawa kantong dari kain kadut di pundaknya. Kantong tersebut dipenuhi dengan bahan dan barang perbekalan selama pengembaraan. Saking banyaknya bekal yang dibawa, maka kantong tersebut nampak munthil-munthil (sangat penuh dan bergelantungan di pundak). Sialnya, untung tak dapat diraih dan malangpun tak dapat ditolak. Di sebuah jalan setapak…