TUTUR TINULAR


TUTUR TINULAR:Tuturing Ati Tinularing Pakarti

Bocah adalah sosok manusia dalam fase pertumbuhan awal. Mereka adalah simbol kesucian dan kemurnian manusia yang belum ternoda. Sosok yang lucu dan penuh keriangan dalam diri seorang bocah adalah surga dunia dambaan setiap insan. Mereka hidup dalam masa pertumbuhan yang sangat menentukan ke mana arah hidup selanjutnya setelah menginjak usia remaja dan dewasa.

Setiap bocah memiliki dunianya masing-masing yang sesuai dengan tahapan perjalanan hidupnya. Hidup adalah sebuah proses perjalanan jasmani maupun rohani. Adalah dunia modern, yang bergerak dengan tawaran-tawaran produk instannya, telah mereduksi tahapan proses yang semestinya dijalani oleh seorang bocah dengan sabar dan penuh ketelatenan, serta waktu yang tidak singkat. Modernitas seringkali memaksa anak untuk menjadi dewasa jauh sebelum waktunya.

Dunia bocah adalah dunia pengenalan lingkungan melalui proses belajar. Beranjak dari bayi, seorang bocah mulai belajar bicara, berjalan, dan kemudian berpikir. Kemudian ia mulai mengenal lingkungan yang lebih luas dengan sejuta tanda tanya yang tertanam alamiah dalam kecanggihan otaknya.

Di masa lalu, para orang tua memberikan pengajaran dan pelajaran hidup kepada seorang bocah melalui pendekatan-pendekatan manusiawi yang menempatkan seorang bocah sebagai manusia dalam tahapannya yang sesuai. Sopan santun dan budi pekerti halus adalah pelajaran manusia yang pertama ditanamkan. Melalui dongeng dan permainan tradisional, semua itu ditanamkan dengan penuh kesabaran serta ketelatenan yang luar biasa.

Jaman bergeser, pola hidup menusiapun mengalami perubahan. Persaingan hidup yang semakin keras, ditambah dengan pola pemeratataan pembangunan ekonomi yang senjang dan kurang berkeadilan, menyebabkan manusia kini harus ekstra bekerja keras dalam mememuhi kebutuhan, bahkan sekedar hanya untuk bertahan hidup. Orang tua sibuk bekerja, hingga waktu untuk mengasuh dan mendampingi si bocah buaian hatinyapun semakin berkurang. Waktu menjadi kemewahan untuk berkumpul bersama keluarga bagi orang tua yang sangat sibuk. Maka sebagaimana Dalbo menyanyikan, anakpun hanya bisa terpekur, “Bapakku belum pulang, katanya cari uang. Mamaku belum pulang, katanya cari uang. Katanya buat makan, katanya buat makan!”

Kemudian dalam kesendiriannya, sang anak termenung, “Aku ingin bercerita, tapi kepada siapa? Aku ingin mendengarkan cerita, tetapi dari siapa?”

Rumah Pelangi Muntilan sebagai sebuah komunitas yang  sangat peduli dengan pola pendidikan budi pekerti para bocah di ranah pendidikan non formal kemudian cancut taliwanda untuk tidak berdiam diri merenungi “kemunduran jaman”. Maka semenjak empat tahun lalu digagaslah suatu agenda bertajuk Festival Tlatah Bocah.

Tlatah berarti wilayah, sedangkan bocah adalah tahapan pertumbuhan manusia ketika beranjak dari bayi menuju gerbang dunia remaja. Festival Tlatah Bocah adalah wahana ekspresi diri para bocah untuk lebih menjadi manusia sejati sesuai dengan perkembangan dan masa umurnya. Bocah adalah manusia, maka ia harus dimanusiakan sesuai proporsinya. Orang dewasa seringkali terlanjur terjebak untuk memperlakukan seorang bocah sebagai miniatur orang dewasa dengan segala nalar dan rasionalitasnya.


Seorang bocah tetaplah seorang bocah yang memiliki hak otonomi penuh untuk berekspresi dan berkarya sesuai jiwa naluriahnya. Dari sinilah kemudian, orang dewasa harus mau berandhap asor untuk mau belajar bersama sang bocah. Bahkan tidak berhenti sampai di sana, orang dewasa sudah sangat semestinya mau belajar kepada bocah-bocahnya. Bocah adalah maha guru kehidupan yang diutus Tuhan untuk memberikan cermin keluguan dan kebijaksanaan yang di dalamnya terkandung nilai fitrah dan kesucian kehidupan.

Bermula dari tahun 2007, Festival Tlatah Bocah kemudian menjadi agenda tahunan sebagai pengisi masa liburan sekolah bagi para bocah di Tlatah Lereng Merapi dengan mengambil tema yang berbeda-beda setiap tahunnya. Tahun 2008 Tlatah Bocah mengambil tema “Nandur Woh, Ngangsu Kawruh”(Menanam Benih, Menimba Ilmu). Tahun 2009 diangkat tema mengenai hak anak atas dunia kebocahannya melalui “Anak dudu Dolanan, Anak kudu Dolanan”(Anak bukan Mainan, Anak harus Bermain).

Adapun tahun 2010 ini Festival Tlatah Bocah mengangkat tajuk “TUTUR TINULAR:Tuturing Ati, Tinularing Pakarti”. Dunia anak sangat akrab dengan dongengan dari orang dewasa. Dongeng bagi para bocah adalah kebutuhan penting dalam rangka pembentukan karakter diri dan budi pekerti. Namun seiring dengan kemajuan jaman, semakin sedikit orang dewasa yang memenuhi hak bocah atas sebuah dongengan, bahkan menjelang tidur sekalipun. Untuk itulah budaya mendongeng bagi para bocah ingin dibangkitkan kembali.

Tuturing Ati, Tinularing Pakarti, bahwa dari kesucian kata hati nurani diharapkan akan menular dan menyatu menjadi kesucian pikiran, perkataan dan perbuatan. Dari sebuah tradisi dongeng diharapkan hati nurani para bocah akan terasah untuk berpikir sehat dan positif. Dengan demikian, ke depan akan lahir generasi dengan keunggulan budi pekerti, kreativitas, dinamis, energik, dan menjadi manusia sejati yang dapat memakmurkan dunia, hamemayu hayuning bawono.

Serangkaian agenda yang akan mengisi Festival Tlatah Bocah kali ini adalah workshop dongeng, sarasehan, pasar seni, workshop sablon, pemutaran film, festival seni tradisi, dan penggalangan buku. Semua rangkaian kegiatan tersebut akan melibatkan para bocah sebagai subyek dan pelaku utama, tentu saja dengan pendampingan dari para orang tua dengan tanpa memasung kebebasan berekspresi dan kreativitas yang sehat dari para bocah.

Dalam sesi festival seni tardisional akan tampil berbagai kesenian rakyat di seputar Merapi yang digawangi oleh para bocah, diantaranya jathilan bocah, wayang orang bocah, kobra bocah, ndayakan bocah, hingga topeng ireng bocah. Intinya inilah saatnya para bocah berunjuk diri tentang dunianya yang indah dan selama ini terampas atas nama modernitas.

Anda merasa tertarik dan ingin berpatisipasi dalam agenda ini, monggo silakan pinarak di Rumah Pelangi, Jln. Talun, Dusun Patosan, Muntilan Kabupaten Magelang. Bisa pula melihat profil di http://tlatahbocah.wordpress.com atau http://rumahpelangi.blogspot.com. Kontak person melalui Sdr. Gambir Wismantoko di [email protected], juga melalui Fasebook Tlatah Bocah dan Twitter @tlatahbocah.  Rangkaian acara berlangsung mulai 17 Juni – 11 Juli 2010 bertempat di Rumah Pelangi, Dusun Gowok Pos, dan Dusun Sumber wilayah Lereng Merapi.

Tutur Tinular:Tuturing Ati, Tinularing Pakarti. Bercerita sepenuh hati mengajarkan budi pekerti. Dari Magelang untuk Indonesia tercinta.

Cisitu, 20 Mei 2010


8 tanggapan untuk “TUTUR TINULAR”

  1. nais info gan… matur suwun sudah ikut berpartisipasi maju terus pendekar tidar
    .-= Tulisan terbaru Tlatahbocah: RUMAH PELANGI ikutan ngungsi =-.

    • yo mesti disyukuri akhirnya kita bisa berkenalan dan sedikit terlibat dengan kegiatan mereka, telat lebih baik daripada tidak kenal sama sekali to?