Sejuta Kebaikan di Dunia Kata


Pada zaman ini, kebiasaan dan tata nilai kehidupan mulai berkembang di tengah arus globalisasi. Berbagai sisi kehidupan mulai beranjak menuju kemajuan. Kemajuan inilah salah satu faktor penggeseran budaya setempat. Tidak sedikit hal positif berangsur memudar akibat antusiasme masyarakat terhadap trend globalisasi.

Termasuk budaya dan minat baca di kalangan pelajar, pendidik, dan masyarakat umum. Hal ini begitu memprihatinkan. Padahal dengan membaca, kita memperoleh berbagai kebaikan. Membaca sebenarnya adalah kegiatan yang kompleks. Kegiatan membaca menuntut kita untuk dapat melakukan beberapa kegiatan mental yang berbeda. Kita diharapkan dapat berpikir, memahami, dan menghayati. Selain itu, juga diharapkan mengenal makna atau maksud berdasarkan konteks wacana.

Membaca mendatangkan banyak manfaat. Kita dapat memperkaya perbendaharaan kosakata (vocabulary), ungkapan (expressions), dan istilah (terms). Dengan membaca, kita dapat belajar dari pengalaman yang lain, mengetahui peristiwa besar dalam kebudayaan suatu bangsa, serta dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru dunia. Membaca, suatu sarana membuka dunia dan memanen buah pengetahuan.

Secara spesifik, ada dua fungsi membaca. Fungsi rekreatif dan diduktif. Fungsi rekreatif berarti seseorang dapat mengembara, berekreasi, dan memperoleh suguhan kisah berikut imajinasi pengarang mengenai berbagai kehidupan manusia. Sehingga seseorang merasa terhibur, puas, dan memperoleh pengalaman batin tentang tafsir hidup dan kehidupan manusia yang disajikan oleh pengarang. Sedangkan dengan fungsi diduktif seseorang dapat memperoleh pengetahuan tentang seluk beluk kehidupan manusia dan pelajaran tentang nilai-nilai kebenaran dan kebaikan. Dari sana, orang tersebut terbangkitkan kreativitas dan emosinya untuk berbuat sesuatu, baik untuk dirinya sendiri ataupun untuk orang lain.

Dilihat dari beberapa kebaikan di atas, perlu upaya untuk memupuk serta membudidayakan minat baca di kalangan pelajar maupun masyarakat umum. Meningkatkan motivasi, mencetak sarana dan prasarana yang memadai, serta mengkondisikan suasana membaca yang efektif adalah caranya. Dalam melakukan kegiatan membaca sudah seharusnya kita tidak melakukannya secara asal-asalan. Siapkan diri kita untuk membaca secara intensif sehingga tenaga dan waktu tidak terbuang sia-sia. Upayakan sarana dan prasarana yang memadai. Ciptakanlah lingkungan yang kondusif dalam rangka terlaksananya kegiatan membaca efektif. Jadi, upayakan kegiatan membaca anda terjaga sebaik mungkin.

Jika kita membaca, perlu kiranya memperhatikan tingkat kualitas bacaan. Bacalah baacan yang memang perlu dibaca. Menurut ST. Y. Slamet, bahan bacaan yang berkualitas memiliki ciri khas sebagai berikut :

  • Bahan bacaan mengandung nilai kehidupan tertentu. Nilai kehidupan yang dimaksud dapat berupa kebenaran, keadilan, kebijakan, kemanusiaan, atau keahlian.
  • Bahan bacaan bersifat mendidik (edukatif). Bahan bacaan dapat memberikan pengaruh positif pada pembacanya.
  • Bersifat otentik, tidak imitatif (pulasan). Mengandung nilai orisionalitas (keaslian) dan punya keunikan serta kekhasan.
  • Menggunakan bahasa baik, benar, dinamis, dan tidak klise (terlalu sering dipakai).
  • Menyampaikan ide secara komunikatif, runtut dan efektif.
  • Bersifat etis, tidak mengandung unsur asusila.
  • Berisi wawasan luas yang membahas persoalan secara mendalam.

 Pada umumnya, masyarakat beropini bahwa membaca tidaklah begitu penting. Opini tersebut muncul karena berbagai faktor. Modernisasi zaman merupakan faktor utama penggerak keterbelakangan budaya baca. Menjadi kendala hebat yang sukar dicegah. Kini, masyarakat menyibukkan diri dengan benda berbau teknologi. Contohnya : BBM, browsing internet, chatting di jejaring sosial, dsb. Bahkan menghabiskan sebagian besar waktunya hanya sekedar untuk shopping (berbelanja).

Selayaknya, hal tersebut tidak akan menjadi persoalan rumit selama masyarakat mampu memilah hal baik, selektif terhadap pengaruh global, serta mampu membagi waktu sesuai porsi sebagaimana mestinya. Pihak-pihak yang terkait, perlu mencermati hal ini. Para pendidik meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam membaca, orang tua memberi contoh anak-anaknya dalam membaca, tentunya kesemuanya dapat bersinergi membentuk budaya dan minat baca kembali hadir di tengah-tengah masyarakat.

Terdapat strategi yang patut diterapkan saat membaca. Ada banyak strategi yang dapat digunakan. Salah satunya adalah skimming dan scanning. Skimming adalah strategi membaca untuk memperoleh gambaran sebuah teks secara umum. Dilakukan dengan membaca cepat serta tidak memperhatikan informasi rinci. Scanning merupakan kebalikan dari skimming. Membaca secara scanning berarti membaca secara rinci untuk mendapatkan informasi khusus sebuah teks. Tujuannya untuk menemukan informasi tentang angka, tanggal, dan tahun. Strategi ini sangat sesuai untuk menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan isi teks.

Dengan berbagai manfaat dan kebaikan membaca, diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya membaca. Semoga budaya dan minat baca di kalangan masyarakat semakin meningkat. Membaca, membuka jendela dunia!

  Yuan Adelintang K.

  SMP N 1 MUNTILAN

  Juara I Lomba Menulis Tahun 2012 Kategori SMP


Satu tanggapan untuk “Sejuta Kebaikan di Dunia Kata”

  1. Isi tulisan sangat menarik. Banyak hal diramu menjadi aliran penceritaan yang runut.
    Sedikit hal yang kurang diperhatikan adalah penulisan kata-kata asing, semestinya ditulis dengan huruf miring (italic).

    Good job and congratulation!