Save Our Earth


Diri kita sering beranggapan negatif terhadap diri kita sendiri. Kita kerap menganggap diri kita tidak berguna dalam suatu kelompok, baik sadar, ataupun tidak sadar. Parahnya kita kerap melalui hari-hari kita tanpa menyadari apa yang kita perbuat, atau bahkan tidak melakukan suatu hal yang berarti. Seperti salah satu tulisan Horace Mann yang menyebutkan “Tidak berbuat apa-apa bagi sesama itu sama dengan meniadakan diri sendiri. Kita harus bersikap baik dan murah hati, kalau tidak, kita melewatkan bagian terbaik dari keberadaan. Hati yang melampaui dirinya sendiri menjadi lebih besar dan penuh suka cita. Ini rahasia besar kehidupan batin. Kita paling menguntungkan diri sendiri ketika kita berbuat sesuatu bagi sesama.”

Menit demi menit yang kita buang sia-sia. Cobalah untuk keluar sebentar dan berjalan-jalanlah serta lakukan perubahan dengan mengambil sampah dan buanglah ketempat sampah. Suatu pengamatan mencatat bahwa hanya 5% orang yang peduli terhadap sampah lingkungan, terutama sampah plastik. Serta 95% lainnya menganggap hal tersebut adalah hal yang menjijikkan, atau beranggapan itu bukan tugasku dan berbagai alasan lain yang mereka kemukakan. Di Lembaga Pendidikan Islam Terpadu Ihsanul Fikri hal seperti ini sudah dicoba diterapkan dengan mengambil sampah yang berserakan dan membuangnya di tempat sampah. Hal ini dilakukan untuk melatih siswa serta siswi untuk peduli lingkungan serta supaya tidak merasa jijik terhadap kebaikan.

Dari ujung komplek Ihsanul Fikri seorang Ustadz melangkah dan terus melangkah demi setapak serta mengambili sampah di setiap jalan yang dilewatinya menuju kemasjid Ustadz itu bernama Ustadz Kasban. Ustadz Kasban kemudian melakukan salat berjamaah. Seusai salat jamaah Ustadz Kasban menghimbaukan kepada seluruh siswa “Ambilah sampah dimanapun kamu temui terutama sampah plastik. Karena sampah plastiklah yang dapat merusak tanah, yang dapat merusak lingkungan. Kita bisa menyelamatkan Dunia mulai sekarang. Dengan mengambil sampah dan membuangnya di tempat sampah, tidak akan derajat kita turun dihadapan Manusia dan Allah, tapi akan naik. Jika derajat kita dihadapan Allah tinggi maka dimata manusia pun juga akan tinggi.” Himbauhan yang dikatakan Ustadz Kasban ini direspon positif terhadap para siswa Lembaga Pendidikan Ihsanul Fikri. Para murid pun senantiasa rela mengambil sampah serta membuangnya di tempat sampah. Hasilnya lingkungan Lembaga Pendidikan Ihsanul Fikri berubah menjadi lebih bersih dari yang sebelumnya. Terlihat dari lapangan basket/ footsall setiap jalan yang ada di Lembaga Pendidikan Ihsanul Fikri bebas dari sampah terutama sampah plastik yang difonis akan merusak dunia. Para siswa Lembaga Pendidikan Ihsanul Fikri tidak merasa kecewa ataupun jijik dan rasa-rasa yang negative lain, melainkan mereka merasa gembira dapat menyelamatkan dunia. Mereka mempunyai prinsip hidup untuk dunia mendatang, bukan untuk dunia sekarang. Maka mereka memeroleh hari ini demi impian mereka terhadap dunia mendatang yang lebih baik.

Allah swt berfirman dalam surat Al-Ashr yang artinya “1. Demi masa. 2. Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi. 3. Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran”. Dalam surat ini Allah menerangkan bahwa betapa pentingnya waktu. Allah swt mengisahkan bahwa setiap orang selalu merugi, mereka selalu dalam kebingungan dalam memilih sesuatu sampai waktu mereka habis digunakan untuk memilih hal tersebut. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi para orang beriman yang selalu berbuat kebaikan dimanapun berada, termasuk mengambil sampah dan membuangnya di tempat sampah. “Ini menunjukkan seberapa Aqidah dan Akhlak kita” kata Ustadz Kasban. Akhirnya Lembaga Pendidikan Islam Terpadu Ihsanul Fikri menjadi lebih baik, dan lebih bersih.

Pada akhir penghujung tulisan ini akan saya tampilkan tulisan John Maxwell dalam bukunya Today Metters seperti ini :

Untuk mengetahui nilai satu tahun…tanyakanlah
Kepada murid yang gagal dalam ujian akhir
Untuk mengetahui nilai satu bulan…tanyakanlah
Kepada Ibu yang bayinya lahir prematur
Untuk mengetahui nilai satu minggu…tanyakanlah
Kepada editor sebuah majalah berita mingguan
Untuk mengetahui nilai satu hari…tanyakanlah
Kepada buruh harian yang mempunyai enam orang anak
Untuk mengetahui nilai satu menit…tanyakanlah
Kepada kekasih yang sedang menantikan waktu berjumpa
Untuk mengetahui nilai satu detik…tanyakanlah
Kepada orang yang selamat dari kecelakaan
Untuk mengetahui nilai satu milidetik…tanyakanlah
Kepada peraih medali perak olimpiade

Tulisan ini merupakan hasil karya dari Muhammad Anwan Burhani, siswa SMA IT Ihsanul Fikri yang berhasil meraih Juara Harapan II Lomba Menulis untuk Pelajar se-eks Karesidenan Kedu.

gambar diambil dari sini dan sini

5 tanggapan untuk “Save Our Earth”