PENDEKAR TIDAR#7


MUKJIZAT TUMBAK CUCUKAN DARI PARAKAN

Anak muda adalah anak panah jaman. Dengan ketajamannya, dengan kecepatannya, dan dengan potensi kekuatannya, segala tantangan jaman akan ditembusnya. Inilah yang membuat Bung Karno yakin bahwa hanya dengan lima pemuda selayaknya Pandawa, maka segala kemustahilan dunia akan mampu diwujudkan menjadi kenyataan.

Ungkapan di atas seakan melekat pada diri seorang Bala Tidar yang konon masih tergolong sangat new comer di komunitas, bahkan di jagad perbloggeran. Namun yang sangat luar biasa dari sosoknya adalah semangat dan spirit ngeblog yang ngedap-edapi. Tidak hanya sampai di situ, sebagai seorang remaja yang belum lepas dari bangku sekolah, ia sangat memahami arti paseduluran tanpa batas yang selalu didengungkan sebagai motto komunitas. Hal ini terbukti dari disiplinnya mengikuti setiap agenda gethukan maupun kopdar darurat yang tergelar.

Hujan deras dengan kilatan halilintar serta gebrakan geledek sang bledhek tidak pernah mampu menghalanginya untuk berangkat kopdar. Meski tanpa jas hujan maupun jaket sakti ontorejo, ditembusnya cucuran tumpahan air langit. Pekatnya malam yang disertai hawa dingin menusuk tulang di perjalanan pulang kopdar, tidak pernah membuatnya berpenyakit flu tulang. Semua seakan sudah menjadi sahabat dan dijalaninya dengan penuh ketulusan. Perjalanan hidup hanyalah sekedar mbanyu mili.

Sampai di sini apakah kisanak sudah bisa menebak siapakah gerangan Bala Tidar yang saya maksudkan? Baiklah, sekaligus sebagai ungkapan kekaguman saya pada sosok remajanya, saya perkenalkan sedulur tersebut bergelar Gus Ikhwan. Dunia blog memang anugerah terindah ketika menghadiahkan dirinya sebagai sedulur kami. Semenjak perkenalan di akhir tahun itu, Gus Ikhwan senantiasa hadir setia pada setiap agenda kopdar yang digelar. Dia berprinsip bahwa sebutir nasi hanyalah upo, tidak bisa disebut sebagai sego(nasi). Kumpulan beberapa upo akan membentuk sego. Itulah rumus sederhananya mengenai paseduluran dalam sebuah komunitas.

Pada suatu ketika gethukan, hujan mengguyur di seantero Bumi Kedu. Para Bala Tidar sebagian terlelap dalam mimpi tidur siang yang menghanyutkan, hingga melupakan kangsenan di Alun-alun. Namun Gus Ikhwan dengan istiqomahnya meluncur dari Temanggung. Untuk nglelipur 3-4 Bala Tidar yang datang, maka kopdaranpun dipindahkan ke nDalem Peniten. Bukan saja hujan lebat di sepanjang jalan yang menjadikan kekaguman pada Gus Ikhwan, lebih daripada itu adalah pengorbanan sandalnya yang harus putus dan dengan segera dipensiunkannya. Subhanallah Gus, apakah mungkin dirimu titisan rohnya Gus Dur?

Lebih mengharu biru lagi adalah kisahmu ketika sehari sebelumnya engkau tetap setia hadir di ringin tengah atas undangan Pangkodar untuk berkopdar darurat, yang tidak dihadiri sendiri oleh sang Pangkopdar. Konon hari selanjutnya engkau bangun kesiangan, hingga terpaksa telat mlebu sekolah. Cilokone lagi engkau pura-pura lupa nggak mengerjakan pr lagi. Namun seakan sosok Semar pengasuh ksatria, dirimu menjalani ngepel WC dengan sukses! Semuanya benar-benar mbanyu mili.


Komitmen, kekompakan dan kekuatannya dalam ngeblognya tidak perlu diragukan lagi. Sampeyan semua bisa langsung saja rawuh di ndalem blognya untuk membuktikan kata-kata saya! Belum genap satu tahun mengenal jagad blog, sampeyan bisa melihat bagaimana tampilan blognya yang sangat luwes. Lebih daripada itu, blognyapun terupdate secara teratur. Bahkan bisa diamati tidak kurang dari 3-4 postingan terbaru dihadirlkannya setiap pekan. Dan hasilnya, dialah yang paling berhak menyandang seleblogger Bala Tidar dengan jumlah komentar terbanyak yang dikantonginya.

Nampaknya Gus Ikhwan muda ini patut menjadi contoh dan acuan bagi blogger lain yang masing tanggung, bahkan malu-malu kucing untuk terjun total sebagai blogger. Menyalip saudara sedaerahnya yang telah lebih dulu “melek blog”, anak muda ini nampaknya mewarisi semangat juang Mbah Kyai Parakan dalam mengusir penjajahan. Siapa sih yang tidak mengenal kisah keampuhan tombak bambu runcing yang telah disebul jopa-japu mantranya Mbah Kyai? Jangankan tertusuk, baru melompatinya saja sudah langsung sirno margo layu alias terkapar tanpa nyawa.

Bila Mbah Kyai Parakan ingin mengusir penjajahan kolonial Jepang, bisa jadi Gus Ikhwan ingin mengusir kemalasan, ketidak-disiplinan, keangkuhan, kecuekan terhadap keadaan, dan yang pasti rasa adigang, adigung dan adiguna yang saat ini menjadi baju wajib manusia modern, minimal pada dirinya sendiri. Sosoknya memang kalem dan sedikit pendiam. Namun bukankah air diam tandanya air dalam?

Satu ketika Gus Ikhwan sangat semangat untuk mengajak saudara dan rekannya di tlatah Temanggung agar ikut menikmati anugerah indah jagad blogger. Dengan semangat membara di dada, didatanginyalah sebuah stasiun radio swasta di kota kelahirannya. Hanya dengan bermodal silat lidah ia mencoba untuk meloby kerja sama penyelenggaraan pelatihan blogging. Bukannya sambutan hangat dan semanak yang didapat, malahan ia pulang dengan tangan hampa.

Bukannya sakit hati atau putus asa, pengalaman pahit tersebut segera mencambuknya untuk memperbaiki diri. Bagaimana berstrategi dalam meloby yang lebih baik dicobanya untuk SMP 1 Temanggung tidak lebih dari seminggu berselang. Dan hasilnya pripun sedulur? Rabu ia mendapatkan kiriman softfile proposal pelatihan, ia langsung bergerak cepat matur kepada salah seorang guru. Dan hari Jum’at berselang, kamipun sudah mendapatkan kepastian akan diselenggarakannya pelatihan blogging seminggu sesudahnya. Luarrrrr biasa!

Inilah yang sering saya maksudkan bahwa usia tidak selalu dapat menjadi ukuran kedewasaan seseorang. Yang lebih tua terkadang lebih bersifat kekanak-kanakan dan manja dalam berekspresi. Segala hal harus diputuskan dengan pertimbangan yang njlimet dan ruwet hingga sang momentum berlalu dengan suksesnya. Seringkali komitmen, ucapan, bahkan janji hanya sekedar penghias lidah dan pemerah bibir tok.

Dari sudut pandang dan jarak pandang jiwa muda yang positif inilah, kita bisa belajar banyak dari Ikhwan muda. Jangan pernah malu untuk dikatakan sebagai kebo nusu gudel, bila kita memang dalam hal-hal tertentu belajar kepada yang lebih muda. Dan ujian serta gemblengan jaman saya yakini akan semakin mendewasakan manusia bila dijalani dengan ketulusan, kesabaran, serta pikiran yang positif.

Buat Gus Ikhwan, masa depan ada di tanganmu sendiri. Lakukan yang terbaik untuk sesamamu. Engkaulah salah satu pewaris tumbak cucukannya Mbah Kyai Parakan. Tlatah Swadaya Bhumi Pala menanti gebrakanmu yang lebih dahsyat!

Kampung Kosong, 9 Februari 2010


34 tanggapan untuk “PENDEKAR TIDAR#7”

  1. Kalo boleh jujur ya sebenarnya Gus Ikhwan adalah cucunya Kiai Subhi parakan??? Tau dong dengan kiai Subhi???
    Dan nama atau embel2 Gus itu didapat karena keluarga (ayah) Gus Ikhwan seorang kiai dan pengasuh pon pes baitul falah (putri) dan pon pes al huda (putra)

    Besok Gus Ikhwan ajak main ke padepokan gus ikhwan habis selesai pelatihan blog di smp n 1 trem,anggung
    keluarga udah menunggu dan pengin berkenalan dengan bala tidar

    Wah Gus Ikhwan jadi malu ni di sandang sebagai selebBloggernya bala tidar??

    Kenapa Gus Ikhwan ngeBlog ya??
    Setiap pekerjaan itu harus ada niat dan prioritas agar waktu tidak terbuang percuma dan ada hasil yang didapatkan. Begitulah yang harus disikapi ketika harus berhadapan dengan dunia maya, khususnya nge-blog di padepokan Gus Ikhwan ini.

    Alasan Gus Ikhwan mengapa harus nge-blog? Berikut petikannya:
    1. Untuk mengenal dunia maya yang merupakan bagian dari dunia nyata.
    2. Mempelajari seluk-beluk dunia informasi, terutama skala dunia.
    3. Belajar mempelajari dunia internet dan pengetahuan tentangnya.
    4. Mengasah tulisan dan ketajaman

    Manfat ngeBlog bagi Gus Ikhwan adalah
    * Menyalurkan bakat dan minat dibidang tulis-menulis.

    * Tetap terpeliharanya aktifitas otak.

    * Dapat menyalurkan ide, gagasan atau pemikiran-pemikiran secara lebih bebas namun tetap dalam koridor yang benar.

    * Banyak menyerap ilmu yang sebelumnya tidak saya ketahui.

    * Berinteraksi dengan banyak orang, bersilaturahmi dan bertukar info dan ilmu pengetahuan.

    * Dalam perkembangan selanjutnya ternyata dengan blogging dapat menghasilan uang ( para blogger mengistilahkan dengan monetizing Blog)
    .-= Tulisan terbaru Gus Ikhwan: Kenapa Gus Ikhwan Blogging =-.

  2. 19 Desember Gus Ikhwan bergabung dengan PENDEKAR TIDAR (Komunitas Blogger Kota Magelang) dan mengunjungi atau mengikuti KOPDAR yang pertamanya dengan anak2 BOLO TIDAR

    Eh tanggal 10 Februari jadi pendekartidar#7
    Jadi ga enak ro bala tidar yang udah lama jadi sedulur Pendekar Tidar??
    Jadi semanagt NgeBlog ki???
    Pendekar tidar motivasi Gus Ikhwan ngeBlog
    .-= Tulisan terbaru Gus Ikhwan: Kenapa Gus Ikhwan Blogging =-.

    • sante mawon Gus…
      Banyak yang bergabung duluan, tapi belum menampakkan kiprahnya.
      Bahkan sekedar turut berkomentar sebagai wujud selemah-lemahnya “iman” blogger yo abot!
      Ini sekaligus sebagai cermin dan penyemangat bagi sedulur Bala Tidar semuannya!

  3. Wah, salut deh dengan aksi-aksinya Gus Ikhwan. Saya beruntung bisa berkenalan dengan blogger seaktif dan inspiratif Gus Ikhwan. Maju terus, Gus..!

  4. WOUW, ternyata gus ikhwan yang aku kenal di blogosphere masih muda dan belia, namun semangat 45nya membakar dan menggelora, tapi apakah semangat dia samapi sekarang masih, kebanaykan karena euforia sesaat saja, kalau kita tengok dari jarak kota mungkin cukup menguras tenaga ya temanggung magelang

  5. Subhanallh Allah telah mengasihi berbagai macam kesaktian kepada orang-orang magelang kita tahu sesepuh kita seperti mbah Mangli, Pangeran Diponegoro, Mbah Dalhar, Mbah Mat Gunung Pring, Kiyai Sepanjang, Dan sesepuh sesepuh laninya yang banyak sekali, dan konon Di Gunung tidar banyak di huni para dewa – dewa yang sakti mantra guna dan kalo membahas keajaiban Kabupaten Magelang tidak akan habis