Pendekar Tidar #6


mas nanangDialah salah satu dari Tiga Serangkai pendiri Pendekar Tidar. Sebuah komunitas ingkang ngayomi para blogger yang berasal dari tlatah magelang. Nama kecilnya adalah Nanang Tri Agung Edi Hermawan. Lahir dari sebuah keluarga sederhana dan bersahaja di lereng gunung Merapi tepatnya dsn. Kronggahan, Polengan yang membuatnya tumbuh menjadi seorang anak laki-laki tangguh, pemberani, bersahaja, dan bijak seperti Yudistira alias Puntadewa dalam pandawa. Sifat-sifatnya ini tumurun saking kanjeng ibu yang mengabdikan dirinya dumateng nagari.

Pertama para bala tidar kenal sosok karismatik ini dari alam lelembut blogger yang yang berencana membentuk sebuah komunitas untuk ngayomi blogger-blogger ing tlatah magelang. Dalam kalangan blogger sosok yang dikenal dengan nama mas nanang ini sudah mempunyai garwa padmi kalian putra ingkang asma Radya yang lebih dikenal dengan nama Ponang. Pendekar Tidar serasa hampa jika sosok yang satu ini tidak muncul karena dari beliaulah sering muncul gagasan-gagasan baru yang cemerlang dan membuat Bala Tidar kembali bersemangat ketika mental dan pikiran sedang kalut. Beliau jugalah yang selalu ngayomi lan paring sabda pada Bala Tidar di saat kami tengah kebingungan. Bersama-sama Kang Ciwir, Mas Hanafi, Kang Eko Suciadi, dan mas Ikhsan, Mas Nanang duduk dalam Dewan sesepuh Pendekar Tidar. Merekalah jiwa dan panutan Bala Tidar untuk saat ini (mungkin suatu saat bisa diganti).

Mas Nanang mempunyai bakat untuk menjadi seorang sastrawan handal karena dia dulunya adalaha jebolan dari sastra nuklir UGM yang sekarang sama seperti kanjeng Ibunya ngabdi dumateng nagari di bawah naungan BAPETEN (Badan Pengawas Teknologi Nuklir) ini terlihat dari Jaket hitam kesayangannya (yang selalu dipakai) yang bertuliskan inspektur BAPETEN. Semoga dia bisa membantu terlaksananya pendirian PLTN agar tanah jawa ini tidak gelap di malam hari karena pemadamn bergilir (tarif listrik naik kok listrik mati urip) yang menyusahkan warga terutama mereka yang bekerja dengan listrik. Karena bakatnya itu mas Nanang sangat pantas alias wasis berbicara dalam bahasa kayangan ( bahasa jawa tingkat tinggi yang biasa dipakai dalam acara nikahan ). Bakatnya ini terlihat dari posisi dia berdiri di atas panggung sudah persis layaknya seorang yang berwibawa tapi nyleneh masak menehi sambutan nganggo kaos.

Wah ternyata sangat sulit untuk mengungkap seluk beluk sosok yang satu ini. Terlalu unik dan njlimet untuk ditulis dengan kata-kata, namun pantas untuk dijadikan suri tauladan terutama dalam hal tulis menulis. Sampai saat ini yang bisa dikatakan sebanding dalam hal kanuragan tulis tinulis adalah mereka yang sama-sama duduk dalam Dewan Penasehat. Semoga para Dewan Penasehat menurunkan ilmunya untuk Bala Tidar yang masih kacangan seperti saya ini agar kami terus tumbuh menjadi lebih baik dan bermanfaat untuk alam sekitar. Dan untuk mas Nanang terus berjuang memajukan negara ini dan teruslah beri kami petunjukmu agar suatu saat kami dapat sepertimu menjadi Puntadewa-Putadewa baru yang bijaksana seperti Semar.


14 tanggapan untuk “Pendekar Tidar #6”

  1. Hahaha… kok padhakke PANDAWA to? BALA TIDAR ki BALA KORAWA…. Wkwkwkwk….
    .-= Artikel terakhir nahdhi: Setiap Batu Punya Cerita: Ratu Boko =-.

  2. πŸ˜† Bos… makasih atas kunjungannya… Blog e jenengan luwih apik bos… mbok warai aku bos gawe blog sing apik lan guanteng kaya blog e jenengan…. nak turan link carane piye bos…????

  3. Salam aja deh buat mas pendekar tidar…
    Ps: masih saudara seperguruan si Jaka Tuak, Panji Tengkorak dan si Mata Setan…?