Meniti Langkah Kecil


Tahun 2010 memang sudah lewat beberapa saat, dan kini kita telah memasuki tahun baru. Bagi perjalanan Bala Tidar, apakah tahun baru ini benar-benar membawa semangat baru, stamina baru, energi baru dan tentunya karya baru? Tentu saja semua kembali kepada barisan Bala Tidar sekalian. Mau terus tiduran, lesu dan males-malesan, meskipun ngakunya “sedang sibuk”, ataukah bertambah bangkit untuk menantang hidup, menjalani proses untuk menjadi lebih dewasa dan lebih baik, dan menjadi manusia yang memberikan kontribusi positif untuk masyarakat dan lingkungan di sekitarnya?

Sedikit catatan pengeling-eling, tahun 2010 merupakan tonggak baru dengan dideklarasikannya forum gethukan, glenak-glenik methuk malem mingguan paseduluran pada Sabtu 2 Januari 2010. Forum ini diharapkan dapat menjadi jembatan dan wahana komunikasi bagi Bala Tidar untuk mempererat tali tanpa batas, berdiskusi dan berwacana tentang segala hal, belajar menjalani dan menghayati proses hidup menuju pribadi-pribadi unggul yang berdaya guna. Intinyagethukan semoga bisa menjadi embrio sebuah “universitas kehidupan” yang sesungguhnya di Bhumi Tidar.

Januari juga merupakan tonggak penyebar-luasan virus blogging di kalangan civitas akademika sekolah-sekolah yang diawali dengan sebuah pelatihan di SMA 3 Magelang. Sabtu, 23 Januari 2010 berlangsung hajatan kecil “kembul bujono” di Ndalem Peniten, sekedar ngumpulke balung pisah bertepatan dengan netonan-nya Si Ponang. Kejadian kocak yang selalu mengundang senyum abadi adalah kisah karib sepasang anak manusia, Kukuh and Kafur yang semangat berhujan ria berdua-duaan menyambangi Ndalem Polengan, padahal Bala Tidar yang lain kempal menunggal di Ndalem Peniten. Jaman memang semakin maju, teknologi semakin canggih, manusia semakin cerdas,…….namun kok yo semakin banyak orang miss komunikasi.

Februari mencatat digelarnya Rembug Bala Tidar I di Sawitan, tanggal 27 – 28. Dari rembug ini bergulir lomba menulis antar pelajar dan seminar untuk guru sewilayah eks Karesidenan Kedu. Di bulan ini pula segerombolan Bala Tidar diundang untuk sharing ketrampilan ngeblog di sebuah sekolah di Bhumi Pala Temanggung.

Maret dan April adalah bulan kerja kelas. Sosialisasi, negosiasi, dan loby-loby mewarnai aktivitas Bala Tidar yang bergerak babad alas Bhumi Tidar yang masih gung liwang-liwung. Di bulan Maret pula beberapa duta Bala Tidar turut turun gunung memenuhi undangan Amprokan Blogger di Bekasi, Jawa Barat. Langkah ini merupakan satu pembuktian nyata bahwa eksistensi Komunitas Blogger “Pendekar Tidar” diakui luas di seantero Nusantara Raya.

Bulan April merupakan detik-detik satu tahun kelahiran Pendekar Tidar. Bertepatan dengan HUT Kota Magelang, beberapa Bala Tidar turut berbaris dan laku kirab di seputar Alun-alun pada 11 April 2010. Di bulan ini pula tiga seri tulisan tentang gerak blogger di Bhumi Tidar di-realease di koran Suara Merdeka lewat suntingan wartawan Sholehuddin Al Ahmed. Tidak hanya melalui koran, Bala Tidar juga berkesempatan untuk bersosialisasi mengenai eksistensi dan agendanya secara on air di Unima FM Magelang. Bulan April juga mencatat silaturahmi perwakilan Bala Tidar dengan Komunitas Kaskus regional Magelang, di sudut Jln. Beringin.


Mei……hmmmm, bulan yang sangat sibuk! Penjurian naskah berjalan memeras otak dan pikiran. Dan puncaknya, hari H penyelenggaraan seminar pendidikan untuk pahlawan tanpa tanda jasa bertema Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Pembelajaran dan Penulisan Multimedia dalam menunjang Kegiatan Belajar Mengajar, yang menampilkan tiga pembicara dari Agupena, Rumah Pelangi dan Bala Tidar sendiri. Bulan ini ditutup dengan kehadiran duta Bala Tidar di milad pertama deBlogger, Komunitas Blogger Depok.

Juni……hmmmm masih sibuk pula. Memenuhi undangan sedulur blogger Bengawan Solo, rombongan Bala Tidar mengikuti Sharing Online Lan Offline. Tidak hanya jambore kopdar dan mempererat tali persahabatan, forum inipun turut mendatangkan dua buah “mbelek berry” ke Bhumi Tidar, langsung dari XL. Hadiah ini berkaitan dengan prestasi duo Bala Tidar yang turut menang dalam kontes posting tentang kesan dan nafas kota Solo dari sudut pandang orang luar.

Juli-Agustus…..ya sedikit cooling down-lah! Rutinitas gethukan tetap jalan. Meski nyantai, agenda naik ke puncak Tidar dihelat 25 Juli 2010 yang diikuti tidak kurang dari belasan Bala Tidar. Sementara Agustus awal, kembali beberapa duta blogger turut hadir dalam seminar yang menggagas komunitas blogger ASEAN atas undangan Blogger Bekasi dan Kementrian Luar Negeri.

September, bulan Ramadhan tidak menyurutkan gerak blogger Bhumi Tidar. Acara Lailatul Kopdar digelar di kantor PATTIRO Sawitan sebagai ajang konsolidasi komunitas dan berjamaah dalam beribadah. Melalui forum ini menggelinding tekad untuk tetap menghelat lomba menulis + seminar, dan persiapan duta ke Pesta Blogger 2010 di Jakarta. Dalam forum yang sama juga mengemuka wacana untuk menghelat Srawung Blogger Nusantara. Tapi untuk yang satu ini, saya nggak bisa bercerita banyak tentang progres dan kelanjutannya!(Moga bukan hanya mimpi dan ilusi di siang hari, gimana Pangkopdar?)


Syawal adalah bulan halal bi halal dan silaturahim. Bala Tidar mengadakan Syawalan sederhana di Ndalem Peniten. Lumayan banyak, muka-muka yang sesaat menghilang muncul dan ngumpul di acara makan-makan kecil ini. Biasalah……. ono pangan dipangan, ono gawean ditinggal lungo! Moga ini hanya guyonan dagelan saja!

Oktober….bleduuuur! Gunung Merapi menggelar hajatannya. Di tengah persiapan untuk memenuhi undangan panitia Pesta Blogger 2010 yang serba minim, akhirnya bendera Bala Tidar turut berkibar turut merayakan keragaman di Epicentrum Walk, bilangan Kuningan Jakarta Selatan. Stand Bala Tidar menampilkan dokumentasi tentang gerak seni anak Merapi, dan donasi untuk korban Merapi di pengungsian.

November bulan darurat! Merapi belum tuntas menggelar hajatnya. Ribuan masyarakat terpaksa diungsikan dari ring bahaya. Keprihatinan dan bantuan uluran tangan mengalir dari sepenjuru dunia. Bala Tidar, dengan segala keterbatasannya segera tandang gawe dengan membuka posko Sekber Magelang yang digawangi Rumah Pelangi, PATTIRO, dan Pendekar Tidar. Lelah, capek, namun sangat kental terasa makna paseduluran dengan saudara senasib sepenanggungan. Beruntunglah rekan-rekan Bala Tidar yang berkesempatan turut menggawangi posko tersebut. Banyak hikmah dan pengalaman luar biasa yang bisa dipetik untuk menjadi manusiawi.

Akhirnya penghujung tahun ditutup dengan penampilan Bala Tidar di acara Hut ke-38 Polaris FM Magelang. Luarrr biasa memang! Sedikit langkah kecil yang telah kita torehkan, semoga bisa lebih mendewasakan rekan-rekan semua dan yang lebih utama bisa bermanfaat bagi kehidupan bersama. Bagaimana dengan 2011? Bhumi Tidar menanti kiprah dan karya kita semua! Selamat berkarya dan salam Bala Tidar!

Kampung Kosong, 7 Januari 2011


9 tanggapan untuk “Meniti Langkah Kecil”