Logo Resmi Pendekar Tidar


Pendekar Tidar sebagai satu komunitas blogger senantiasa berdialektika dengan lingkungan di sekitarnya, maka tak jarang dibutuhkan sikap empan papan dan profesionalisme untuk dapat menempatkan diri pada tempat yang semestinya. Meskipun komunitas ini bersifat paguyuban semiformal, karena memang sikap kebersamaan dan keguyuban itulah yang menjadi modal dasar persaudaraan kita, namun pada saat tertentu, misalkan kita perlu bersilaturahmi dengan instansi atau institusi formal semisal lembaga pendidikan ataupun lembaga formal yang lain. Maka dari itu kitapun dituntut untuk dapat bersikap formal. Berpijak dari dasar pemikiran tersebut di atas maka diluncurkanlah lambang komunitas seri selanjutnya.

Sebagaimana Bala Tidar ketahui bersama, bahwa sebelumnya logo Pendekar Tidar telah dicetuskan oleh Kang Ciwir sesepuh kita, namun untuk lebih melengkapi logo terdahulu digagaslah kemudian logo baru. Keempat logo yang telah ada nantinya satu sama lain saling melengkapi dengan mempertimbangkan situasi dan kepentingannya masing-masing. Dengan demikian kepada Bala Tidar dipersilakan untuk memanfaatkannya sesuai kebutuhan. Adapun logo edisi terbaru adalah sebagai berikuti:

1-logoresmi

Makna lambang logo:

Tiga lingkaran bulat telur berdasar warna putih bermakna:

* Telur merupakan cikal bakal kehidupan, demikian komunitas Pendekar Tidar pada saat awalnya digagas oleh tiga orang Bala Tidar yang berkopdar di Ndalem Peniten pada 25 Januari 2009;

* Demikian halnya bentuk lonjong merupakan derivatif dari lingkaran yang dapat dimaknai sebagai siklus kehidupan yang berpusat di alun-alun sebagai kesatuan alam makrokosmos dan mikrokosmos, sekaligus tempat Bala Tidar memulai langkah besarnya untuk memberikan sumbangsih karyanya bagi kemajuan peradaban manusia;

Kesatuan empat lingkaran dan satu bulatan lonjong berwarna hijau bermakna:

* Kesatuan lima bentuk merupakan pralambang Panca Arga sebagai wujud papat keblat lima pancer, kesatuan gunung Merapi, Merbabu, Telomoyo, Sumbing, dan Menoreh, dengan Gunung Tidar menjadi pusatnya;

* Bumi Tidar sebagai pusering tanah Jawa yang memangku tugas menjadi kawah candradimuka bagi setiap kader pimpinan masa depan;

Patung Diponegoro:

* Diponegoro sebagai ikon alun-alun adalah simbol perjuangan dalam rangka mengangkat harkat dan martabat hidup rakyat;

* Diponegoro meskipun seorang ningrat, beliau memilih meinggalkan kemewahan istana untuk menyatu dan manunggal dengan kawulo, demikian halnya Bala Tidar yang lahir dan dibesarkan oleh rakyat akan mendarmabaktikan karyanya bagi kepentingan rakyat;

* Kuda putih bermakna tunggangan atau alat perjuangan yang suci bersih dalam rangka mengemban visi dan misi komunitas; · Lambang Pemerintahan Kota Magelang menunjukkan bahwa eksistensi Pendekar Tidar berawal dan berpusat di kota Magelang, meskipun terbuka untuk semua insan manusia di segala penjuru bumi.

Bintang emas:

* Bintang emas merupakan simbol Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai muara akhir pengabdian Bala Tidar untuk menggapai keridzoan Tuhan Penguasa Semesta Alam Raya;

Tapal kuda warna putih:

* Tapal kuda atau sepatu kuda adalah alas atau dasar alat perjuangan yang harus senantiasa dilandasi niat bersih dan suci;

Pita Kuning Pendekar Tidar:

* Merupakan wadah tempat Bala Tidar berkiprah dalam rangka mengemban amanah dan cita-cita luhur para Pendekar Tidar di dunia persilatan masa kini.

Bumi Tidar merupakan pusat permulaan peradaban agung Nusantara yang mewariskan Borobudur. Keperkasaan Dinasti Sanjaya dan Syailendra telah mengabadikan berbagai candi yang tersebar di kawasan Kedu dan sekitarnya. Satu wilayah dataran luas sebagai anugrah alam atas kesuburan tanah dan alam yang ijo royo-royo.

Di masa Mataram Baru, Bumi Tidar menduduki tempat istimewa sebagai Negara Agung, sebuah tanah perdikan yang bebas dari pajak dan upeti kerajaan atas jasa para Pendekar Tidar dalam ikut mbabat alas Bumi Mentaok. Dengan demikian sejak jaman kedua Mataram itulah Pendekar Tidar telah eksis menempuh aliran putih di jagad persilatan. Semangat, tekad, serta keluhuran budi pekerti itulah yang coba dibangkitkan kembali dalam Komunitas Pendekar Tidar.

Kala cakra dunia memang terus berputar, sang waktu terus berjalan, maka jamanpun dengan pelan namun pasti juga berubah. Pendekar Tidar di masa kini terlahir dan bangkit kembali dalam dunia yang telah terhubung jaringan mahaluas sang internet. Maka dijadikanlah internet tersebut sebagai sarana dan alat sekaligus ajang aktualisasi pengabdian bagi peningkatan harkat dan martabat hidup peradaban manusia.

Kampung Kosong, 5 Juni 2009


8 tanggapan untuk “Logo Resmi Pendekar Tidar”