Kopdar Gethukan Awal Tahun


Seminggu sebelum Sabtu 2 Januari 2010 memang sudah diumumkan oleh pangkopdar bahwasannya kopdar gethukan kali ini akan menjadi salah satu kopdar spesial. Pasalnya kopdar kali ini akan ada tumpengan sebagai wujud rasa syukur atas dipertemukannya bala tidar dalam sebuah wadah persaudaraan tanpa tepi, Komunitas Pendekar Tidar. Istilah Java-nya noborder atau borderless.

Tumpeng-nya sendiri termasuk istimewa. Kalau biasanya tumpeng itu berupa nasi putih atau nasi kuning, kali ini tumpeng dari gethuk sebagai apresiasi bala tidar dalam mengangkat produk lokal khas Magelang. Gethuk yang asale soko telo, serta filosofi gethuk “yen ra pethuk atine rodho gelo”. Dipilih-nya bahan gethuk juga karena kopdar-nya bala tidar dinamakan gethukan, glenak-glenik mathuk malem mingguan.

Gethukan adalah kopdar rutin-nya bala tidar yang dilaksanakan satu bulan dua kali, yaitu tiap hari Sabtu jam tiga sore pas minggu pertama dan minggu ketiga di ringin tengah Alun-Alun Kota Magelang.

Sesuai gagasan kanjeng adipati, gethuk yang ada selain dimakan oleh bala tidar juga dibagikan kepada orang-orang yang ketahuan sedang mangkal di sekitar ringing tengah. Sebagai tumpeng gethuk adalah gethuk-nya mas Eko Suciyadi, meskipun Mas Eko sendiri tidak dapat menghadiri gethukan karena masukangin sedari hari Jumat. Matursuwun mas Eko….

Setelah prosesi yang cukup panjang, ditandatangani-lah prasasti gethukan oleh sesepuh pendekar tidar, Ndoro Seten. Gethuk pun dibagi-bagikan kepada orang-orang di sekitar ringin tengah sebagai wujud rasa kebersamaan dan keinginan untuk berbagi kepada siapa saja, tidak terbatas hanya dalam komunitas, tidak terbatas hanya dunia blogger.

Bahwasannya komunitas ini adalah wadah bagi siapa saja yang ingin bersosialisasi, ingin belajar, ingin berbagi tentang segala hal, tidak terbatas bagi blogger-blogger. Bagi bala tidar, pengamen di alun-alun, bakul bakso, penjual kacang godhog, penjual layangan, pasangan muda-mudi, bakul rujak, semua yang terlihat sejauh mata dapat memandang dari ringin tengah, yang terlihat dan yang tak terlihat adalah keluarga.

Kopdar Gethukan kali ini dihadiri oleh banyak sekali bala tidar, diantaranya ndoro seten, mas rojiun, muhlisin, nahdhi, mbak indah, mbak yunita, eko ardi, ikhwan, mbak emi, dobelden, agung, mbak prama, mas permadi, mas kukuh, mas hanafi, mas kafur, dan masih banyak lainnya.

Gethukan terbuka bagi siapa saja yang ingin berbagi, bersosialisasi, belajar bersama, atau bagi anda yang masih peduli terhadap sesama. Bagaimana dengan sampeyan?


10 tanggapan untuk “Kopdar Gethukan Awal Tahun”

  1. wah… lagi bagi-bagi tumpeng om…. kapan nih… gethuknya mampir samapai purworejo…. he….

    sukses buat di laoncingnya dan kontest nya pendekar tidak… hanya saja… saya mau nggasih masukan nih…. ” KOK GAMBARNYA GAK KELUAR SEMUA YAH? ” jadi webnya terkesan berantakan…