Kata Pengantar Buku Membaca Alam, Membaca Kalam


Anugerah limpahan karunia nikmat Tuhan teramat indah dan tiada terkira hingga sudah menjadi kewajiban kita sebagai makhluk-Nya untuk senantiasa memanjatkan puja, puji, dan rasa syukur kehadirat-Nya. Demikian halnya, kesempatan atas terselenggaranya Lomba Menulis Tingkat Pelajar SLTP-SLTA se-Magelang Raya tahun 2012 dengan tema “Membaca Alam, Membaca Kalam”, yang hasilnya tersusun menjadi kumpulan naskah yang hadir sebagai sebuah buku di tangan Anda ini adalah satu kegembiraan yang sangat luar biasa.

Komunitas Blogger Pendekar Tidar Magelang hadir dari rasa keprihatinan sekelompok rekan muda Bala Tidar yang melihat betapa seribu satu potensi yang dimiliki Magelang masih tersembunyi di balik rimba belantara dan belum tergarap dengan kemajuan dunia informasi yang melaju sangat cepat. Dorongan tersebut kemudian melahirkan banyak postingan tulisan bertema magelangan yang didokumentasikan melalui portal http://www.pendekartidar.org. Di samping menulis secara internal, komunitas ini ingin berpartisipasi memajukan minat membaca dan menulis di kalangan remaja Magelang. Salah satu langkah strategis yang kemudian rutin dilakukan adalah penyelenggaraan lomba menulis antar pelajar yang digelar setiap tahun, bertepatan dengan HUT Komunitas Blogger Pendekar Tidar.

Pada kesempatan HUT ke-III tahun 2012 ini, kembali digelar Lomba Menulis Tingkat Pelajar SLTP-SLTA se-Magelang Raya yang memfokuskan tema “membaca”. Membaca adalah pintu gerbang ilmu pengetahuan. Bangsa yang memiliki tradisi dan minat baca yang baik terbukti menjadi bangsa yang tampil ke depan memimpin kemajuan peradaban manusia, maju secara ekonomi, makmur dan sejahtera.

Membaca adalah risalah wahyu pertama yang diperintahkan untuk manusia. Ayat Tuhan yang harus dibaca manusia terdiri atas ayat-ayat kauliyyah (kalam) dan ayat-ayat yang bersifat kauniyyah (alam). Membaca Alam, Membaca Kalam! Membaca adalah mencermati setiap hal yang bisa dicerna panca indera, untuk kemudian dicerna, diolah, dan dianalisis dengan otak untuk menjadi ilmu pengetahuan yang dapat berdaya guna untuk meraih hidup yang lebih baik, baik untuk hari ini, esok, dan di masa depan.

Para remaja dan pemuda adalah generasi masa depan yang akan mengemban amanah peradaban manusia. Namun sebagaimana pada lapisan masyarakat yang lain, minat baca di kalangan anak muda nampaknya masih jauh dari menggembirakan. Terlebih dengan hadirnya kemajuan dunia informasi saat ini, membaca buku tekstual semakin menjadi hal yang langka karena tergantikan dengan informasi digital. Kemajuan teknologi informasi menjadi tantangan dengan segala peluang dan sisi kekurangannya.  Teknologi informasi dapat menyediakan informasi dengan cepat dan akurat. Namun demikian, seringkali informasi yang sepotong-potong harus diramu dan diolah kembali menjadi sebuah pemahaman yang utuh. Sisi inilah yang seringkali lebih intensif dapat mencetak pemikiran yang kritis, analitis, dan lebih komprehensif jika dilakukan dengan membaca buku tekstual.

Menjadi sangat menarik untuk mencermati bagaimana persepsi, pendapat serta sudut pandang remaja dan pemuda masa kini terkait dengan minat baca yang mereka pahami, tentu saja dikaitkan dengan tantangan jaman yang mereka hadapi pada saat ini dan di masa depan. Kumpulan naskah “Membaca Alam, Membaca Kalam” yang hadir di tangan Anda ini paling tidak bisa mewakili satu sisi potret mengenai hal itu, khususnya di wilayah Magelang. Semoga hadirnya buku ini bisa bermanfaat untuk kita semua.

Manusia memang tiada yang sempurna. Adalah sebuah kewajaran yang sangat manusiawi apabila dalam penyusunan buku inipun terdapat banyak kekurangan dan kekhilafan. Untuk itu, saran, kritik dan masukan yang membangun tentu saja akan kami terima dengan lapang dada dan tangan terbuka untuk perbaikan langkah ke depan.

Buku “Membaca Alam, Membaca Kalam” ini kami persembahkan dari Magelang untuk Indonesia tercinta.

Ngisor Blimbing, 1 Juli 2012


4 tanggapan untuk “Kata Pengantar Buku Membaca Alam, Membaca Kalam”