Jokowi di Mata Seorang Blogger


Saya memang bukan warga kota Surakarta yang semenjak tahun 2005 dipandegani oleh seorang Joko Widodo, atau yang lebih tenar disapa Jokowi. Nama Jokowipun hanya selintas menyapa lewat kabar berita dari tlatah Surakarta Hadiningrat yang sering memberitakan sepak terjang sang adipati dalam membangun kota dengan julukan Spirit of Java itu. Namun demikian, meskipun hanya melalui kabar angi tersebut, sesungguhnya saya menaruh rasa hormat dan kekaguman terhadap sosok sederhana sang Jokowi.

Diantara beberapa nama pimpinan daerah di Jawa Tengah, Jokowi jelas salah satu pemimpin yang sangat menonjol karena sangat dicintai rakyatnya. Beberapa deret nama bupati di Jawa Tengah yang menonjol prestasinya di dekade 2000-an ini, mungkin bisa disebut diantaranya Kholik Afif dari Wonosobo, Rustriningsing dari Kebumen, Sri Rina dari Karanganyar. Sungguh sayang memang nama Bupati Magelang maupun Walikota Magelang, dimana saya lahir dan besar, sangat tidak menonjol untuk disebut pemimpin daerah yang visioner. Maka diam-diam, kami warga Magelang pastinya mendambakan memiliki pimpinan seperti sosok Walikota Surakarta, Jokowi.

Jaman kini memang berada di era informasi, peranan penggunaan teknologi informasi menjadi hal yang mutlak tidak dapat dihindarkan, termasuk dalam bidang pemerintahan maupun pelayanan publik. Jokowi sangat sadar peran strategis teknologi informasi untuk mendukung terwujudnya e-government dan e-governance, serta tercapainya clean govermenment. IT bisa didayagunakan untuk membangun sistem pelayanan publik yang cepat, mudah, murah, transparan, dan akuntabel. Untuk urusan pelayanan KTP dan berbagai macam perizinan di Surakarta, Jokowi jelas menjadi pelopor dibandingkan pimpinan di wilayah lainnya.

Jokowi jelas bukan seorang ahli komunikasi maupun per-IT-an. Namun kemampuan kepemimpinan Jokowi yang menonjol bahwa ia mampu merangkul semua pihak dalam sebuah kebersamaan untuk bersama-sama membangun daerah. Dalam hal ini, Jokowi sangat dekat dan akrab dengan para penggelut IT di kotanya, termasuk kalangan blogger dan netizen yang lainnya. Jokowi sangat dekat dengan Komunitas Blogger Bengawan yang disesepuhi Pakdhe Blonthang.

Bagi seorang Jokowi, para blogger adalah para anak muda yang penuh semangat dan kreativitas untuk memanfaatkan peluang IT ke arah hal-hal yang positif, termasuk dalam rangka promosi potensi yang dimiliki daerah, baik di bidang ekonomi, kuliner, pariwisata, seni dan budaya. Keberadaan media blog dan internet yang mampu menembus batasan geografis dan waktu dipandang sangat dimungkinkan untuk turut mendukung kemajuan daerah yang tentunya akan berujung terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat. Maka jangan heran jika kemudian di balik pembangunan sistem administrasi kepemerintahan Surakarta yang berbasis IT, terdapat para praktisi dan penggelut IT yang mendukung penuh dari sisi hardware maupun software.

1348752724175143401 1348752775946124175

13487531982019532035 13487529511150155180

Sebagai sebuah jaringan kerja sama, sesungguhnya diantara Pemerintah Surakarta dan para penggelut IT terjadi hubungan timbal balik yang saling menguntungkan, ibaratnya sebuah hubungan simbiosis mutualisme. Dukungan pemerintah terhadap berbagai aktivitas maupun agenda yang digelarkan Blogger Bnegawan juga tidak setengah hati. Sebagaimana acara SOLO: Sharing Online Lan Offline yang pernah saya ikuti di pertengahan tahun 2010. Acara ini sebenarnya dalam rangka mempromosikan akan diselenggarakannya Solo Batik Carnival yang pertama kali dengan mengundang perwakilan berbagai komunitas blogger dari berbagai daerah. Dalam kesempatan tersebut, lebih dari 300-an blogger berkumpul di Grha Solo Raya. Ada Komunitas Blogger Plat M dari Madura, TPC Surabaya, Blogger Ngalam Malang, Blogger Warok Ponorogo, Loenpia Semarang, Pendekar Tidar Magelang, Banyumas, Be-Blog Bekasi, de-Blogger Depok, bahkan ada juga Wong Kito Palembang dan Anging Mamiri dari Makasar.

Acara yang diisi dengan seminar serta beranjangsana wisata ke beberapa obyek terkenal di Solo, seperti kawasan Batik Laweyan, susur Bengawan Solo berlangsung sangat sumringah dan dibuka langsung oleh Walikota Jokowi. Dari sanalah saya mulai lebih mengenal sosok Jokowi dan mulai menyimak berbagai kiprahnya yang dituliskan atau direportasekan oleh beberapa rekan Blogger Bengawan secara rutin.

 13487533961425024934 1348753456217226331 13487535421104924369

Dari event SOLO tersebut, lewat beberapa prakarsa dari beberapa pihak, dan tentunya dukungan penuh Jokowi, Blogger Bengawan mendapatkan sebuah gedung sekretariat yang kemudian juga difungsikan sebagai Rumah Blogger Indonesia (RBI). Di RBI inilah kemudian sering digelar obrolan sarasehan rutin yang mengangkat tema berbagai hal, mulai dari per-IT-an, sosial kemasyarakatan, dan masalah lain yang sedang menjadi buah bibir di kota Solo. Di forum ini pulalah, meski terkadang tetapi bisa dibilang sering, Jokowi juga menyempatkan turut bergabung membaur dengan komponen rakyat yang dipimpinnya. Tidak ada jarak,tidak ada perbedaat martabat, semua lebur membaur menjadi satu, manunggaling kawula lan gustinya.

Jikalaupun sekarang Jokowi, lewat quick qount, dalam pemilukada DKI Jakarta sudah mengungguli lawannya dan dapat dipastikan akan berpindah untuk memimpin ibukota, maka sesungguhnya berat sebagai sesama putra Jawa Tengah untuk melepaskannya. Paling tidak pupus harapan rakyat Jawa Tengah untuk memiliki sosok gubernur seperti Jokowi dalam pemilihan Gubernur Jateng tahun depan. Namun tentu saja jika dengan sikap rila lan legowo rakyat Solo dapat melepaskan kepergian Jokowi untuk kepentingan dan kemanfaatan yang jauh lebih besar, maka seorang blogger awam semacam saya tentu saja tidak punya alasan untuk berkeberatan hati (tokh siapa juga saya kan?).

13487536172080307248 13487536981541611626 1348753763195778459

Oleh karena itu menjelang Pak Jokowi akan menghadapi tugas mempimpin rakyat Jakarta yang kompleksitas masalahnya jauh lebih berat daripada Solo, maka hanya doa teriring dari nurani seorang blogger awam ini semoga Jokowi senantiasa dilindungi Tuhan YME dan amanah dalam memegang kepercayaan rakyat. Dapatlah bertindak adil dan meninggalkan sikap emban cinde, emban siladan. Tetaplah selalu untuk rendah hati, adhap asor, lembah manah, dan jangan pernah bersikap adigang adigung adiguna. Aja dumeh lan lena ing kaprayitnan. Tetaplah menjadi orang Jawa yang sejatinya orang Jawa, sebagaimana para leluhur Surakarta telah mengajarkan. Jokowi untuk Indonesia!

Ngisor Blimbing, 23 September 2012


10 tanggapan untuk “Jokowi di Mata Seorang Blogger”

  1. Weh tulisane seru. Suwun Kang.
    Tapi, ada beberapa hal yang harus diluruskan.

    1. Sharing Solo bukan dalam rangka mempromosikan Solo Batik Carnival. Itu event mandiri yang sepenuhnya dikelola Bengawan.
    2. Bengawan punya seketariat juga bukan karena Pak Jokowi atau Pemkot Surakarta. Kami diberi tumpangan ruang oleh Yayasan Talenta, sebuah lembaga swadaya masyarakat untuk advokasi hak-hak dan kesetaraan difabel.
    Blogger Bengawan tidak pernah mendapat atau meminta dukungan finansial dari Pemerintah Kota Surakarta dalam aktivitasnya. Kami memilih bersinergi, bekerja sama dalam bentuk natura, misalnya fasilitas pemakaian gedung, pinjaman kendaraan, dan sebagainya. Kami selalu berupaya menghindari urusan duit dengan pemerintah.

    Setiap kegiatan Bengawan, selalu diupayakan kerja sama dengan berbagai pihak yang saling menguntungkan atau memberi manfaat bagi sebanyak mungkin orang/lembaga.

    Demikian pelurusan informasi dari saya. Suwun atas tulisannya.