International Lion Dance Championship


ILDF1Judul di atas, jika diterjemahkan secara langsung ke dalam bahasa Indonesia akan berbunyi “ Kejuaraan Tari Singa Internasional”. Apakah pentas perlombaan itu memang menampilkan unjuk ketrampilan menari dari binatang singa? Ataukah perlombaan pentas sirkus yang diaktori oleh binatang singa? Ternyata bukan demikian Saudara! Kata “lion” dalam judul tersebut ternyata tidak semata-mata diterjemahkan menjadi singa sebagaimana ditulis di depan. Lion tersebut “harus” diartikan menjadi “barongsai”. Nah sedikit terangkan?

Kita semua tentu saja sudah tidak asing lagi dengan seni barongsai. Semenjak era reformasi, saudara kita dari etnik Tionghoa mendapatkan kebebasan penuh untuk melakukan acara-acara yang berkaitan dengan agama, kepercayaan, maupun seni tradisi mereka secara terbuka. Adalah Presiden Abdurahman Wahid yang sangat berjasa dalam membuka kran pengakuan persamaan hak asasi setiap warga negara tanpa memandang asal-usul, etnis, suku, agama, ataupun ras. Semua warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama di muka hukum karena Indonesia adalah Negara Hukum.

 

ILDF5Seni barongsai lazimnya dipentaskan sebagai pelengkap acara kebesaran keagamaan yang dianut oleh saudara kita dari suku Tionghoa, apakah Imlek ataupun Cap Go Meh. Barongsai sebenarnya merupakan tarian kegembiraan sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilan panen hasil bumi yang dianugerahkan Dewa Kesuburan kepada para petani. Dalam perkembangan selanjutnya, tarian barongsai hampir senantiasa dibarengi dengan kehadiran naga raksasa atau liong. Barongsai dan liong menjadi tari simbol kebesaran kebudayaan Tionghoa yang menyebar ke seluruh penjuru dunia di masing-masing kawasan Pecinan atau China Town.

Di tanah air kita sendiri, barongsai berkembang sangat pesat. Kini  barongsai tidak lagi hanya menjadi milik anak bangsa etnik tertentu. Barongsai sudah melintasi batasan etnik suku bangsa dan menjadi salah satu ikon kekayaan budaya Nusantara, bahkan dunia global. Di luar saudara kita yang Tionghoa, barongsai juga mulai dipelajari dan dimainkan oleh anak bangsa suku pribumi. Anak sekolah, ataupun kelompok remaja tertentu, terutama kumpulan sanggar tari atau teater, sudah banyak yang memainkan tarian barongsai. Barongsai sudah menjadi bagian dari kita. Barongsai adalah milik kita bersama, sebagai sebuah keluarga besar bangsa, maupun dalam ranah yang lebih luas sebagai sesama manusia.

Dari segi sejarah, jelas barongsai lahir dan berkembang pertama kali di negeri China semenjak di masa pemerintahan Dinasti Chin. Seiring penyebaran masyarakat China Selatan yang banyak bermigrasi ke kawasan Asia Tenggara, seni barongsai juga mengalami penyebaran yang pesat. Maka di masa kini, negara yang di dalamnya memiliki anak bangsa keturunan Tionghoa, apakah di Indonesia, Singapura, Malaysia, ataupun Taiwan tentu saja mengenal dengan baik seni barongsai. Barongsai bahkan bisa menjadi jembatan penyambung semangat persaudaraan yang meng-global, khususnya di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara.

ILDF3

Apakah barongsai hanya terhenti menjadi sekedar sebuah pentas seni? Ternyata banyak diantara kita yang belum mengetahui bahwa barongsai kini juga sudah menjadi salah satu cabang olah raga yang diakui. Jika dilihat dari segi unsur gerak, ketangkasan dan kekuatan fisik, termasuk kekompakan tim, barongsai sangat memenuhi kriteria untuk dikatakan sebagai olah badan, olah kanuragan, atau olah raga.

Di Indonesia sendiri eksistensi seni barongsai sudah merata di 20 provinsi dari 33 provinsi yang ada.  Sebagai sebuah perjuangan pengakuan barongsai sebagai salah satu cabang olah raga, kini telah resmi terbentuk Federasi Olah Raga Barongsai Indonesia atau disingkat sebagai FOBI. FOBI yang kini diketuai oleh Dahlan Iskan sudah secara resmi diakui pula sebagai anggota Komite Olah Raga Nasional (KONI). Dengan demikian dalam penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional (PON) mendatang, barongsai akan hadir menjadi salah satu cabang olah raga ketangkasan yang memperebutkan medali emas, perak maupun perunggu.

ILDF7Sebagai sebuah cabang olah raga baru, barongsai bahkan sudah memiliki organisasi di tingkat internasional yang disebut sebagai International Lion Dance Federation (IDLDF). Organisasi ini kini sudah beranggotakan 34 negara di seluruh dunia. Di tingkat internasional, barongsai sedang diperjuangkan untuk dapat menjadi salah satu cabang olah raga yang dipertandingakan di dalam pagelaran Olympiade.

Di dalam percaturan per-barongsai-an di panggung internasional, eksistensi komunitas barongsai Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Dalam beberapa kejuaraan yang pernah diselenggarakan, prestasi barongsai Indonesia diantaranya pernah menyabet Juara II Kejuaraan Barongsai 2009 di Shanghai, Juara I Kejuaraan Barongsai 2010 di Guangzhow, dan Juara II Kejuaraan Barongsai 2011 di Hongkong.

Setelah menjuarai di beberapa kejuaraan yang digelar di luar negeri, pada 20-21 April 2013 ini berlangsung International Lion Dance Championship I yang digelar di Living World, Kawasan Alam Sutera Tangerang. Kejuaraan yang diselenggarakan oleh FOBI ini mengadirkan 19 group barongsai yang berasal dari lima negara, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, China dan Hongkong. Dalam dua hari berturut-turut tersebut, masyarakat luas sangat antusias untuk menyaksikan aksi lenggak-lenggok keceriaan dan kelucuan tingkah polah barongsai yang menggemaskan. Ribuan pasang mata seolah tidak mau lepas konsentrasi kehilangan satu gerakanpun dari gerakan barongsai yang tangkas dalam menapaki satu per satu titian tiang pentas yang memiliki ketinggian sekitar 2-3 meter.

ILDF4

Tepuk tangan dan sorakan riuh rendah hampir menggema setiap waktu di tengah aksi-aksi lompatan, loncatan, maupun kerlap-kerlip genit mata barongsai yang mengundang takjub semua hadirin yang datang. Loby mall yang biasanya terkesan luas dan lengang, dua hari itu sontak menjadi sangat ramai dan padat oleh ribuan penonton yang sengaja datang ingin menyaksikan kejuaran yang baru pertama kalinya di gelar di tanah air.

Ketakjuban penonton seringkali juga diserta dengan perasaan deg-degan pada saat ada satu-dua barongsai yang melakukan kesalahan gerakan yang mengakibatkan salah satu personilnya nyaris terjatuh, bahkan ada juga kejadian jatuhnya pemain barongsai dari titian tiang pancang setinggi 2-3 meter yang menjadi arena unjuk ketangkasan. Namun demikian, dengan lantai yang dialasi dengan matras busa, menjadikan faktor keselamatan terjamin dan tidak menimbulkan cidera pemain yang jatuh. Semoga kejuaraan semacam ini dapat diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya dengan jumlah kepesertaan yang terus bertambah. Olah raga ketangkasan barongsai bisa menjadi sarana hiburan tersendiri bagi masyarakat luas.

Ngisor Blimbing, 21 April 2013


2 tanggapan untuk “International Lion Dance Championship”

  1. “Barongsai sudah resmi menjadi salah satu cabang olahraga resmi yang gabung dalam KONI,” kata Christiandy Sanjaya, Minggu (24/2) pada puncak perayaan Cap Go Meh Kota Pontianak di halaman Sekretariat Yayasan Bhakti Suci.

  2. Di Pulau Jawa, perkembangan olah raga atletik ditandai dengan berdirinya bermacam organisasi atletik seperti IAC di Jakarta dan ABA di Surakarta. Dalam waktu yang tidak lama, Indonesia berhasil menunjukkan prestasinya dalam bidang atletik di dunia internasional. Beberapa atlet yang berprestasi di awal perkembangan atletik diantaranya: Tomasoa, M. Murbambang, Harun Al Rasyid, Effendi Saleh, Mochtar Saleh, Mohd. Abdulah dan Rorimpandey.