Hotel Wisata, Hotel Murah di Magelang


Magelang memiliki prosisi strategis di jalur utama Jogja – Semarang. Jalur ini merupakan ruas jalan yang membelah pulau Jawa menjadi bagian barat dan timur. Lebih istimewa lagi jalur ini bersilangan dengan jalur Solo – Purwokerto, balik melalui Purworejo maupun Temanggung. Di masa awal keraton Mataram, jalur yang lebih dikenal sebagai jalur Kedu ini menghubungkan daerah kutogoro, negaragung, hingga ke pesisir utara. Di masa itu kendaraan jarak jauh yang umum digunakan adalah kuda ataupun kereta kuda. Kuda memerlukan minum pada jarak 20 km, dan harus berhenti istirahat dan makan rumput pada jarak 40 km perjalanan. Hal menjadikan Magelang sebagai titik persinggahan perjalanan antara Jogja – Semarang.

Di samping berada pada jalur perhubungan yang strategis, daerah Kedu merupakan kawasan dataran subur yang banyak menghasilkan komoditas pertanian. Ada padi, ketela, jagung, tembakau, hingga tebu dan sayur mayur. Posisi strategis inilah yang mendorong pemerintah kolonial Belanda mengembangkan Magelang menjadi kota transit dan perdagangan, serta berpemerintahan sendiri sebagai sebuah kadipaten dengan bupati pertamanya KRT Danuningrat I.

Posisi persilangan jalur lalu lintas menjadikan Magelang menjadi kota yang ramai. Hawanya yang sejuk menjadikannya kota ini berkembang menjadi kota pesanggrahan yang terus maju sebagai tujuan plesiran atau wisata. Hal ini lebih ditunjang dengan penemuan candi Borobudur pada masa pemerintahan Letnan Jenderal Thomas Stanford Raffles. Perkembangan ini menjadikan terbukanya sektor-sektor kegiatan jasa maupun penjualan barang terkait dengan kegiatan pariwisata. Hal ini terus berlanjut hingga di jaman kemerdekaan. Pasar, toko, ruko, kedai hingga warung makan mulai tumbuh bertebaran.

Salah satu sektor pendukung pariwisata adalah penyedia jasa penginapan atau perhotelan. Beberapa hotel tumbuh berkembang di beberapa titik wilayah Magelang, mulai dari Muntilan, Borobudur, dan kota Magelang sendiri. Kelas dan tingkatan penginapan ataupun hotel yang adapun mulai dari kelas losmen, hotel melati hingga hotel berbintang. Salah satu hotel yang letaknya cukup strategis adalah Hotel Wisata.

Hotel Wisata terletak di Jalan Jend. Sudirman 149 Magelang. Tidak begitu jelas kenapa namanya menggunakan Hotel Wisata. Akan tetapi sangat dimungkinkan penamaan ini ditujukan untuk membuat suatu ikon sebagai hotel yang mendukung kegiatan pariwisata. Namun demikian pastinya hotel ini tidak dikhususkan sebagai tempat menginap para wisatawan tok. Sampeyan semua yang singgah dari luar kota di kota Magelang pastinya tetap dipersilakan mampir dan menginap di hotel ini. Bahkan bagi warga Magelang sendiri yang belum pernah merasakan kehangatan dan keramahtamahan sebuah hotel dapat mencoba menginap di sini.

Hotel Wisata Magelang merupakan sebuah hotel melati. Kelas bilik penginapan yang ada tersedia dari kelas ekonomi, standar, deluxe, VIP, yunior suite, dan suite. Fasilitas yang ada meliputi AC, TV, parabola, intercom, water heater, laundry, room service, coffe shop, biliard, ruang lobby, silver shop, art gallery, hingga area parkir yang sangat memadai. Kelebihan yang lain dari hotel ini adalah letaknya di jalur protokol kota menghadap langsung gunung Tidar di sisi barat dan pemandangan gunung Merapi dan Merbabu di sisi timur. Sebuah perpaduan latar pemandangan yang sangat eksotis dan luar biasa.

Beberapa lokasi tujuan wisata yang ada di Magelang dan sekitarnya sangat mudah diakses dari Hotel Wisata. Menyebarang jalan dan menerabas kawasan pertokoan di bekas terminal lama, pengunjung dapat naik ke puncak gunung Tidar. Sebagai sebuah bukit kecil, Tidar sangat cocok didaki di pagi hari untuk menikmati kesejukan hawa hutan pinus sembari merasakan kehangatan sang surya di kala fajar. Gunung Tidar dipercaya sebagai pusering tanah Jawa. Nilai magis dan misterius juga terasa tatkala sampeyan sempat mengunjungi situs makam tombak Kiai Sepanjang di puncak gunung, terkhusus di malam Jumat Kliwon atau Selasa Legi.

Tujuan wisata yang lain sebagaimana tergambar di brosur yang diberikan kepada setiap tamu,  diantaranya museum Diponegoro (2 km), museum Bumi Putera (2 km), museum Abdul Jalil (2 km), Taman Kyai Langgeng (2 km), museum AKMIL (1,5 km). adapun tujuan di luar kota antara lain meliputi candi Borobudur (16 km), Ketep Pass (15 km), dan Kopeng (25 km). sedangkan akses transportasi dari Hotel Wisata langsung ke Jogja menggunakan shuttle bus Damri yang stand by dan berangkat setiap jamnya. Akses ke terminal Tidar yang terletak di jalan Sukarno Hatta juga tergolong dekat dan mudah dicapai.

Hotel Wisata diresmikan pertama kali penggunaannya di awal tahun 90-an. Dengan motto “Tamu adala Keluarga”, hotel ini berusaha memberikan pelayanan sebaik dan seramah mungkin kepada setiap tamu yang datang. Sikap semanak, guyup dan murah senyum adalah keramahan khas cerminan masyarakat Magelang. Jadi sampeyan ingin mencoba dan membuktikan kenyamanan bermalam di kota Getuk Magelang? Silakan mampir dan berkunjung di Hotel Wisata Magelang. Salam wisata!

Ngisor Blimbing, 21 Januari 2012


17 tanggapan untuk “Hotel Wisata, Hotel Murah di Magelang”

  1. mohon info mas
    untuk keluarga apakah pas ditempati (kebersihan maupun suasananya)
    matur nuwun

    • untuk sekelas hotel melati, mah sangat ramah dengan kantong…apalagi kita bisa melihat perpaduan panorama gunung Tidar, Sumbing, Merapi dan Merbabu

  2. dari terminal cukup naik angkot jalur 4 langsung sudah sampai depan hotel….mantap lah buat liburan keluarga