Halal Bil Halal Balatidar


LEBUR DOSA, PERKUAT SILATURAHMI

Hari itu matahari masih terik menebarkan sinarnya selepas tengah hari, berbeda dengan beberapa hari sebelumnya yang senantiasa diguyur hujan deras. Bukan karena sebuah kebetulan, namun hal ini mungkin memang anugerah terbesar dari-Nya yang diberikan kepada sedulur Balatidar yang berniat menggelar acara peleburan dosa, ngapuro ing ngapuronan dalam syawalan atau halal bil halal. Menanggapi aspirasi dari Pangkopdar untuk menggelar syawalan, maka segenap kawulo Ndalem Peniten segera cancut tali wanda untuk menggelar perhelatan dengan persiapan cepat dan mendadak.

Dan sebagai woro-woro dari Pangkopdar, maka kehadiran Balatidar dalam syawalan diharapkan dapat membawa sekedar buah tangan khas kampung atau dusunnya masing-masing. Inilah wujud keguyuban ala Pendekar Tidar. Bagaimana semangat kebersamaan dan kegotong-royongan sengaja ditumbuhkan dari bawah, secara bersama-sama, untuk nyenggo butuh dan menyangga bersama hajat paguyuban. Dan memang adat nenek moyangpun telah mengajarkan untuk menanggung beban bersama dalam kehidupan bersama. Sehebat apapun wujud suatu perhelatan, bagi Balatidar akan lebih memberi makna bila segalanya disangga secara bersama ala kadarnya, meski sederhana sekalipun. Itulah kira-kira makna yang bisa dihadirkan.

Siang itupun, selepas Dzuhur satu per satu Balatidar mulai rawuh di Ndalem Peniten. Satu per satu pula masing-masing buah tangan itu dikumpulkan dan kemudian dibuka bersama-sama. Masing-masing Balatidar yang membawanya kemudian memperkenalkan makanan khas itu, mulai dari sejarah asal-usul, bahan-bahan, cara memasak, dan keistimewaan yang lain. Ada gethuk ijo dari Karet, ada wajik khas Salaman, ada kue “sagon” modifikasi dari Kedu, ada entah darimana dan masih banyak lagi yang lainnya. Inilah warna-warni potensi kuliner yang dimiliki Magelang dan sekitarnya. Dan satu yang pasti, ide ini bisa menjadi jembatan untuk lebih mengenal daerah dan yang pasti menambah keakraban dan kupat tahu mBlabak, lotisan sueger, krupuk pongkeguyuban paseduluran diantara Balatidar.

Selesai masing-masing memperkenalkan bawaannya, kamipun bersama-sama mencicipi lezatnya aneka camilan khas tersebut. Duduk melingkar, penuh keriangan dan kesenyawaan adalah inti dari hubungan persaudaraan kami. Inilah barangkali pengejawantahan semangat kenduri gaya baru, kebersamaan dalam kenduri cinta. Dan adakah rasa yang lebih indah daripada ketulusan sebuah cinta diantara sesama anak manusia yang dilandasi kesucian Idhul Fitri?

Lebih membahagiakan, dalam kesempatan penuh makna tersebut, Ndalem Peniten kerawuhan Mas Ian. Ia adalah salah satu Balatidar yang merantau di bumi Betawi dan sekaligus hamengku karyo sebagai koordinator Jawa Pos wilayah Jabodetabek. Di samping itu, dialah penggagas dan admin di Wisata Magelang, sebuah forum kepedulian terhadap perkembangan wisata Magelang di media facebook. Dalam kesempatan ini pula, ia medhar sabdo secara panjang lebar mengenal asal mula sejarah, dan konsep yang ditawarkan tentang Wisata Magelang. Tidak hanya bicara tentang promosi dan sosialisasi potensi wisata Magelang, namun diharapkan forum itu juga bisa berkembang menjadi komunitas yang produktif secara ekonomi di masa depan. Paparan Mas Ian merupakan satu aspek pengkayaan wawasan pikir bagi Balatidar yang lain.

Perkara maaf-memaafkan sudah pasti menjadi inti dari perhelatan halal bil halal. Selanjutnya apakah cukup di situ dan selesai? Sebagai sebuah komunitas yang masih sangat muda menapaki perjalanan waktu, masih banyak hal harus dirintis seperti aspek komitmen, konsistensi dan kekompakan(3K). Bagaimana pula mengenai semangat pendisiplinan diri untuk konsisten ngeblog melalui wajib posting dan wajib komentar di portal? Permasalahan internal ini tentu saja akan sangat relevan untuk diungkap dalam kerangka pemaknaan secara hakikat dan makrifat dari syawalan itu sendiri.

Sesuai dengan keterangan dari berbagai ulama, syawwal secara bahasa berarti peningkatan. Peningkatan dalam hal kebajikan tentunya yang dimaksudkan. Kemudian kalaulah aktivitas komunitas untuk menulis di blog guna ikut menduniakan potensi daerah Magelang Raya, aktivitas untuk senantiasa menyambung silaturahim dan silaturahmi diantara sesama putra daerah yang peduli akan perkembangan daerahnya, dan lebih luas lagi untuk memperluas rasa paseduluran yang tanpa batas itu kita yakini bersama sebagai sebuah ikhtiar ibadah sosial kemanusiaan kita, bukankah sangat layak untuk kemudian kita pertanyakan eksistensinya? Dan ke depan bagaimana kemudian kita menyusun langkah bersama untuk lebih meningkatkan kiprah kita?

Untuk itu sebagai sebuah pemaknaan Idhul Fitri kali ini, alangkah bijak bila kita kemudian mengamanatkan kepada diri kita masing-masing untuk lebih peduli, lebih hamemayu, hamengku, hemangku, hamengkoni terhadap nilai-nilai universal kemanusiaan, khususnya yang terkait langsung dengan kemajuan daerah yang kita cintai bersama. Dengan demikian jangan pernah lupa akan wanti-wanti untuk jaga komitmen, jaga konsistensi dan kekompakan, dan sudah pasti jaga stamina kita masing-masing untuk tetap aktif ngeblog. Ke depan tantangan akan semakin berat, dan hanya dengan keguyuban dan perlindungan dari Gusti Kang Hakaryo Jagad kita semua dapat terus berkarya bagi kemajuan peradaban di Bhumi Tidar.

Balatidar yang hadir dalam perhelatan Halal bil Halal 1431 H diantaranya Muklisin, Singgih, Yunita, Eva, May, Yudha & Yudo, Nahdi, Eko, Emi, Mas Hanafi, Mas Ian, Mas Antok, Kukuh, Ariev, Aji, Fais dan Si Ponang Bocah Magelang. Matur nuwun atas kehadiran dan partisipasinya dan monggo untuk yang lainnya dapat lebih merapatkan barisan dalam rangka kesuksesan semua agenda yang telah direncanakan bersama.

Akhirnya selaku yang dituakan di Komunitas Pendekar Tidar kami ucapkan Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Semoga Tuhan senantiasa menerima segala bakti dan karya kita bagi kepentingan masyarakat yang lebih luas. Sakabehing kaluputan mugo biso lebur ing wulan kang suci iki. Suro diro jayaningrat lebur dening pangastuti. Salam Balatidar.

Kampung Kosong, 26 September 2010


11 tanggapan untuk “Halal Bil Halal Balatidar”