Haflah Gethukan


GETHUKAN PERDANA

Gethukan secara bulat akhirnya menjadi ikon kopdarannya Bala Tidar. Setelah berjalan 8 bulan lebih melalui kopdar tentatif, Komunitas Pendekar Tidar berhasil mencapai satu titik pendewasaan dengan lahirnya Gethukan. Glenak-glenik methuk malem mingguan pada setiap Sabtu sore Minggu I dan III. Teristimewa mengawali perjalanan tahun baru yang masih akan sangat panjang dan tidak ringan, dicetuskanlah Gethukan dengan upacara kendurian gethuk secara sederhana ala kadarnya.

Sebagai komunitas yang bersumber dari kedalaman akar rumput berbagai elemen Bala Tidar yang tercecer di seantero pelosok negeri, maka disengguhlah tumpeng gethuk kali ini melalui urunan atau bantingan sukarela. Ada yang menyumbang satu tempelangan, sejinah, bahkan Mas Ekosuciadi secara khusus mengirimkan dua tampah penuh gethuk aneka warna dan tentunya aneka rasa. Satu pelajaran yang terpenting adalah semangat urunan, rasa guyub yang didorong oleh rasa handarbeni terhadap komunitas yang sama-sama kita cintai ini. Inilah barangkali wujud rasa kegotong-royongan yang selama ini kian terkikis dari keseharian kita.

Seremonial launching Gethukan ditandai dengan sambutan Pangarso Dalem Muhlisin, sekaligus menyampaikan harapan dan doanya bagi kemajuan kebersamaan komunitas di masa depan. Selanjutnya pemotongan pita pada tumpeng gethuk dilakukan oleh perwakilan Pinisepuh Dalem, diiringi dengan penanda-tanganan prasasti Gethukan oleh seluruh Bala Tidar yang hadir.

Sebagai wujud semangat berbagi kepada lingkungan sekitar, maka tumpeng gethuk dibagi-bagikan kepada para pengunjung di area Alun-alun dan Masjid Agung Magelang. Ini merupakan salah satu bukti perwujudan sikap inklusifisme Komunitas Pendekar Tidar yang senantiasa terbuka kepada siapapun sesama yang berkenan untuk ikut hamemayu hayuning bawono Magelang dan sekitarnya.

Gethukan adalah artikulasi dari semangat paseduluran Bala Tidar yang tanpa batas. Asal-usul daerah, suku bangsa, agama, pendidikan, bahkan blogger ataupun bukan blogger dan lain sebagainya, bukanlah menjadi penghalang bagi bertautnya hati yang ingin bersatu padu. Gethukan bukanlah monopoli kaum blogger semata. Siapapun anak manusia yang berkenan hadir pada hari dan jam Gethukan untuk duduk bersama, merendahkan hati dan berbagi, merekalah hakikat keluarga besar Komunitas Pendekar Tidar.

Di masa lalu budaya masyarakat kita sangat kental dengan tradisi komunalnya. Cakrukan, thethekan, genduren, njagong, lek-lekan adalah beberapa perkumpulan informal yang masih hidup di masyarakat kita. Satu wujud nilsi kearifan nilai lokal yang luhur. Maka tidaklah berlebihan bila kemudian Gethukan menjadi salah satu pelengkap tradisi yang sudah ada tersebut. Gethukan tentu saja hadir dengan format dan bentuk yang berbeda dari tradisi lokal yang ada. Gethukan lahir sebagai salah satu anak sejarah era informasi dan globalisasi dimana manusia sudah sangat sulit dipisahkan dari dunia internet, satu ikon kemajuan sejarah peradaban manusia.

Gethukan ke depan diharapkan bisa menjadi wahana bagi silaturahmi Bala Tidar. Tidak berhenti sampai di sana, Gethukan juga menjadi tempat berteduh, saling berbagi rasa dan asa, berdiskusi dan beradu pendapat dalam berbagai hal persoalan hidup. Bisa jadi Gethukan bisa maujud menjadi satu laboratorium kehidupan dimana berbagai dimensi ilmu hidup direnungi, dipelajari, dirasa, diperdalam, untuk kemudian menjadi pengamalan kehidupan. Tidak menutup kemungkinan pula forum ini mangejawantah sebagai universitas kehidupan, fakultas kebenaran, jurusan kejujuran, yang pada intinya sebagai sarana pengembangan sifat manusiawi seorang manusia. Inilah barangkali sekelumit cita-cita Gethukan yang sempat terlintas. Tentu ini bukan harga mati, karena ke depan tantangan yang dihadapi komunitas akan sangat dinamis dan beraneka ragam.

Desa mawa cara lan negara mawa tata, maka Gethukan hanyalah sekedar tradisi halaqah yang ingin disengkuyung segenap Bala Tidar tanpa kelas, tanpa jarak untuk mengambil satu sikap, satu sudut dan jarak pandang terhadap kehidupan. Makna hidup adalah menghidupi. Melalui Gethukan diharapkan akan terbina suatu persemaian benih-benih kesejatian hidup. Dan benih tersebut semoga akan semakin tumbuh dan berkembang untuk menghidupi kehidupan.

Maka inilah haflah gethukan kita, pesta gethuk menyambut rasa penuh suka cita terjalinnya persaudaraan Bala Tidar. Monggo dipun rasa dengan sepenuh rasa, hidangan gethukan yang akan hadir rutin di tengah Alun-alun Magelang. Salam Bala Tidar!

Ndalem Peniten, 2 Januari 2010.


9 tanggapan untuk “Haflah Gethukan”

  1. wah kemarin tiba-2 ada panggilan mendadak sori teman-teman mohon samudra maafnya…
    *uh.. sesepuh gak bertanggung jawab*
    hehe…

  2. “tidak menutup kemungkinan pula forum ini mangejawantah sebagai universitas kehidupan, fakultas kebenaran, jurusan kejujuran, yang pada intinya sebagai sarana pengembangan sifat manusiawi seorang manusia.”

    LIKE THIS BANGET….. 🙂
    .-= Artikel terakhir nahdhi: Memperpanjang Umur Baterai Laptop =-.