DARI SEMINAR PENDEKAR TIDAR II


BLOGGER BALA TIDAR

GAGAS INTERNET SEHAT

Internet sebagai anak kandung teknologi dan globalisasi seakan sudah menjadi satu keniscayaan bagi masyarakat modern. Perkembangan internet bagaikan reaksi bom nuklir yang tidak terkendali, sangat dahsyat dan mengguncang setiap sendi peradaban manusia. Tidak di kota dan tidak pula di desa, internet bisa diakses dengan sedemikian mudahnya, bahkan lewat telepon genggam. Demikian halnya dari segmentasi umur, pengguna internet tidak terbatas kepada kalangan dewasa, ataupun orang tua. Anak-anak, dari taman kanak-kanak, sekolah dasar hingga menengah, semua tidak asing dengan binatang internet.

Melalui facebook dan twitter, aplikasi internet hadir di genggaman remaja kita, tentu saja melalui sarana telepon genggam. Lalu pertanyaan kita, apakah manfaatnya remaja kita ber-facebook ria atau ber-twitter ria? Pertanyaan inti inilah yang coba dijawab oleh Komunitas Blogger Pendekar Tidar Magelang dengan menggelar Seminar Pendidikan bertema “Internet Sehat untuk Generasi Masa Depan”. Acara berlangsung pada Sabtu, 25 Juni 2011, bertempat di Pendopo drh. Soepardi, Kompleks Sekretariat Pemerintah Kabupaten Magelang, Kota Mungkid.

Acara yang digelar sebagai peringatan HUT Komunitas Blogger Pendekar Tidar Magelang yang ke-II ini menghadirkan para tokoh pemerhati dan praktisi internet. Diantara nara sumber yang memberikan materi adalah Acep Saepudin dari Internet Sehat Indonesia/ICT Watch, Bahtiar Rifa’i dari Komunitas Blogger BHI Jakarta, Gunawan Juliyanto dari Tlatah Bocah, dan Rahardian Mukti selaku admin group Wisata Magelang di facebook.


Acara seminar dibuka secara resmi oleh Kepala Sie Pengajaran SMA, mewakili Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga yang berhalangan hadir karena bersamaan dengan peresmian operasional jembatan Kali Pabelan. Dalam sambutannya disampaikan bahwa, “internet adalah penyedia berjuta informasi yang sangat lengkap dan tak akan ada habisnya untuk digali. Melalui internet kita bisa mendapatkan pengetahuan mengenai resep masakan hingga bahan ajar bagi anak didik. Ini adalah salah satu contoh tentang penggunaan internet secara sehat dan bermanfaat”.

“Demikian halnya melalui internet pula dapat diunggah ataupun diunduh gambar, situs ataupun muatan yang bersifat pronografi, pornoaksi dan kekerasan. Muatan ini bisa diakses oleh siapapun, termasuk anak-anak dan remaja kita. Ini barangkali bisa disebut sebagai penggunaan internet yang tidak sehat bila dilihat dari koridor umur, keperluan, nilai kepatutan serta moralitas kita. Hal ini tentunya sangat riskan bagi perkembangan generasi muda kita. Oleh karena itu adalah peran kita bersama, para pendidik, orang tua, keluarga dan masyarakat untuk mengawasi dan mengarahkan remaja kita kepada penggunaan internet secara sehat dan bertanggung jawab.”

Sesi pertama mengetengahkan dua narasumber dengan dipandu moderator Nanang Tiagung, selaku Sesepuh Pendekar Tidar. Pembicara pertama, Bahtiar Rifa’i menyampaikan bagaimana awal mulanya ia mengenal internet secara lebih mendalam justru saat ia menjadi petugas penjaga warnet sewaktu masih mahasiswa. Dari sanalah ia mulai mengenal blog.

Selepas kuliah ternyata ia mendapatkan kesempatan untuk bekerja di bidang IT, mulai sebagai data entry, pengolahan data dan pembuatan database. Blog terus ditekuni dengan postingan yang ringan dan sederhana, semisal bagaimana cara membuat e-mail, bagaimana membuat blog, hingga cara membuat facebook dan twitter. Dari sinilah dikenalnya berbagai teman dari berbagai latar belakang di dunia maya. Perkenalan itu berlanjut dengan kopdar-kopdar yang digelar. Akhirnya untuk menepis rasa rindu akan suasana ndeso di tengah perantauan ibukota, bersama dengan beberapa blogger perantau semisal Kang Nanang, Bangsari, dan Rohibun mulai nongkrong di tepian Bunderan Hotel Indonesia. Inilah tonggak kelahiran Komunitas Blogger BHI di pusaran kota Jakarta.

Berawal dari obrolan guyonan dan tidak serius, berkisahlah Bangsari tentang anak-anak tetangganya yang tidak mampu melanjutkan sekolah karena keterbatasan biaya. Mulailah rerasan itu ditulis oleh para anggota BHI, dan luar biasanya mendapatkan respon positif dari blogger berbagai jaringan. Inilah program yang kemudian dikenal luas sebagai Blogger for Bangsari pada 2007. Program ini menggalang dana beasiswa dalam bentuk kambing untuk dipelihara para siswa kurang mampu. Tidak hanya berhenti dengan kambing, BHI menghimpun buku dengan gerakan 1000 buku. Dari target 1000 ternyata yang terkumpul lebih dari 3200 buku, bahkan ada bantuan dana dari kedutaan Amerika Serikat. Inilah salah satu manfaat penggunaan internet sehat.

Pembicara ke dua adalah Acep Saepudin mewakili Internet Sehat/ICT Watch Jakarta, sebuah NGO yang bergerak dalam penanaman budaya internet sehat di kalangan masyarakat secara luas. Pemaparan diawali dari perkembangan perangkat komunikasi jarak jauh, mulai dari telpon jadul, komputer, internet, modem hingga handphone. Lebih lanjut disinggung pula tentang penggunaan berbagai teknologi tersebut untuk social networking secara lebih luas, lebih cepat, efektif dan efisien.

Contoh pemanfaatan internet secara sehat digambarkan secara apik oleh Kang Acep melalui penggambaran kerja jarak jauh dengan internet yang dapat menghidari kemacetan, kebisingan, polusi, hingga pemborosan bahan bakar. Cukup dari tempat tidur, segala pekerjaan bisa tertangani dengan baik! Ada juga contoh seorang tukang becak di Jogja yang menggunakan internet untuk menawarkan paket wisata tradisional berbasiskan seni dan budaya lokal, lengkap dengan tujuan hunting kuliner yang mengasyikkan.

Berbicara tentang internet yang tidak sehat, Kang Acep menyampaikan bagaimana perkembangan facebook dan twitter yang sangat dahsyat. Hampir dari setiap hadirin peserta seminar mengacungkan tangannya saat ditanya apakah mereka memiliki account facebook. Facebook adalah sarana untuk narsis, demikian sebagian peserta menyatakan kegunaan media ini. Segala hal di-update sebagai status, sedang males, sedang putus cinta, sedang marah, sedang frustasi dll! Bahkan secara tidak sadar banyak pengguna facebook yang men-share foto-foto pribadi yang bersifat privasi tanpa melakukan proteksi. Pose diri di kolam renang atau di pantai, misalkan. Inilah peluang bagi pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarluaskan  muatan tersebut secara tidak bertanggung jawab pula. Walhasil terjadilah pornografi, pornoaksi, penipuan melalui dunia maya, juga pencemaran nama baik.

Lebih lanjut disampaikan tips internet sehat yang meliputi: pendampingan internet untuk anak di bawah umur, pelajari sarana dan teknologi internet, pelajari kandungan informasi internet yang positif, jangan menanggapi ajakan pihak lain yang tidak jelas dan tidak dikenal, amankan data dan muatan pribadi yang sangat privasi, termasuk peran orang dewasa untuk memblokir situs yang berisi kekerasan, pornografi, dan pornoaksi.

Digambarkan pula contoh penggunaan internet oleh saudara kita yang mengalami keterbatasan fisik, namun tidak menyurutkan langkah untuk berkarya, khususnya bagi saudara sesama penyandang cacat tubuh. Dialah sosok Rahaditya Adikara sang blogger tuna netra. Terakhir ditampilkan kreativitas anak-anak jalanan dengan lukisan yang dibuat dengan program grafis dan disebarluaskan ke dunia maya.

Sesi ke dua diawali dengan presentasi Gunawan Juliyanto dari Tlatah Bocah. Tlatah Bocah adalah agenda festival tahunan yang ramah anak. Kegiatan ini digelar di selingkaran gunung Merapi dengan melibatkan 25 lebih komunitas seni budaya dan sosial kemasyarakatan. Saat inipun tengah berlangsung Festival Tlatah Bocah V dengan tema Wayah Gumregah. Melalui agenda ini diharapkan warga Merapi bangkit dari keterpurukan setelah peristiwa erupsi Merapi yang banyak menelan harta dan benda, bahkan nyawa warga Merapi.

Bagaimana Tlatah Bocah memanfaatkan internet? Facebook, twitter, termasuk blog digunakan secara optimal untuk menjaring pertemanan dan sosialisasi ide, serta agenda kegiatan yang digagas. Dari sharing informasi inilah berbagai pihak merespon dengan sangat antusias, bahkan banyak diantaranya yang kemudian mengulurkan dana maupun bantuan untuk operasional kegiatan anak Merapi.

Pembicara terakhir, Rahardian Mukti dari Wisata Megalang at Facebook, mengungkapkan betapa Magelang sangat kaya raya dengan potensi wisata yang semestinya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keprihatinan mendalam disampaikan karena potensi yang luar biasa ini tidak digarap dengan apik oleh pemda setempat. Hal ini terlihat dengan jelas pada tampilan website pemda yang kurang informatif dan tidak ter-update dengan baik.

Di sisi lain melalui dunia maya, banyak teman, rekan, sahabat, dan sedulur warga Magelang maupun seseorang yang pernah tinggal, sekolah, atau apapun dan memiliki hubungan sosiologis dan psikologis dengan kota gethuk, sangat ngangeni suasana asrinya Magelang. Akhirnya dari sinilah terdorong niat untuk mengabadikan gerak nadi Magelang melalui jepretan foto-foto yang kemudian diunggah melalui facebook. Ternyata di luar dugaaan, respon sangat luar biasa. Bahkan saat ini penikmat WM telah melampaui angka 12.000 member. Satu langkah kecil yang diharapkan ke depan mampu menarik para waisatawan untuk berkunjung ke Magelang. Dengan banyaknya kunjungan wisata, harapan lebih lanjut adalah tergeraknya sektor ekonomi riil. Perdagangan, kerajinan, kesenian, pertanian, kuliner akan turut terangkat dan tentu saja akan semakin banyak rakyat yang merasakan dampak peningkatan penghasilan dan kesejahteraannya.

Setiap sesi presentasi senantiasa rame dengan pertanyaan-pertanyaan dari peserta seminar yang antusias bertanya kepada para narasumber. Apa bayangan cita-cita di masa kecil, serta obsesi keinginan ke depan dengan aktivitas berinternet sempat terlontar dari salah seorang peserta. Ada pula pertanyaan tentang motivasi para pembicara menggunakan internet untuk beraktivitas dalam kegiatan yang lebih bersifat sosial. Mengapa tidak melalui internet mencari materi atau uang? Terlontar pula pertanyaan bagaimana merealisasikan ide, mimpi dan cita-cita menjadi satu kenyataan.

Di samping berbagai tentang seluk beluk dunia internet, pada kesempatan seminar ini juga disampaikan penghargaan dan piala kepada para pemenang lomba menulis bertema “1001 Sisi Erupsi Merapi” yang telah digelar sebelumnya. Lomba ini digelar untuk memupuk minat dan bakat menulis di kalangan pelajar atau siswa tingkat SLTP dan SLTA. Di samping itu, melalui lomba ini juga sekaligus dijadikan ajang untuk mendokumentasikan berbagai kesan, perasaan, harapan, sekaligus aspirasi untuk bangkit dari keterpurukan akibat erupsi Merapi, tentu saja dari sudut pandang remaja kita.


Pemenang lomba untuk tingkat SLTP adalah  Juara I Eriszha Berti Navelia dari SMP Negeri 1 Muntilan dengan tulisan berjudul Awan Mendung di Balik Erupsi Merapi. Juara II A. Muhammad Safi’i dari SMP Negeri 2 Borobudur dengan tulisan berjudul Pengaman “Bronjong” Belum Tersentuh”. Sedangkan Juara III  Dwi Purnomo  juga dari SMP Negeri 2 Borobudur dengan tulisan Erupsi Merapi Memisahkan Dua Propinsi.

Adapun pemenang tingkat SLTA masing-masing adalah Juara I Zaidah Rifah Uswatun  dari SMA Negeri 1 Muntilan dengan tulisan Berkah Tersembunyi Di Balik Erupsi Merapi. Juara II Makfud  dari SMK Muhammadiyah Salaman dengan tulisan berjudul Si Merapi Membuat Suka Dan Duka. Serta Juara III Yhuhana  dari SMK Negeri 1 Salam dengan tulisannya Hari-Hari Yang Menegangkan.

Demikian coretan napak tilas dari kegiatan Seminar Pendidikan Internet Sehat untuk Generasi Masa Depan. Agenda ini diharapkan bisa rutin tergelar setiap tahunnya, hingga bisa menjadi ajang pengembangan potensi, kemampuan dan wawasan para pendidik beserta kalangan remaja di wilayah Magelang. Terima kasih kepada semua pihak yang telah turut mensukseskan acara ini, Dispora Kab Magelang, XL Magelang, Radar Magelang, Magelang FM, Internet Sehat/ICT Watch, dan segenap barisan Bala Tidar.

Ngisor Blimbing, 27 Juni 2011


11 tanggapan untuk “DARI SEMINAR PENDEKAR TIDAR II”

  1. alhamdulillah….
    semoga tambah garang di event selanjutnya, pameran komputer yang jenenge METAL 2011.. 🙂

  2. RALAT…untuk JUARA II Lomba Menulis Kategori SMP 2011 tertulis A Nur Safi’i YANG BENAR SEHARUSNYA MUHAMMAD SAFI’I siswa SMPN 2 BOROBUDUR. Demikian agar menjadi koreksi.

    (Pembimbing KIR SMPN 2 Borobudur)

  3. numpang lewat ya. Kalau mau jalan-jalan ke medan, or kalau mau wisata kuliner di medan, jangan lupa mampir di blog indrahalim.com ya… di situs itu lengkap reviewnya tuk resto or kedai yg menyediakan makanan enak di medan.. thx!