Blogger Cap “Kampret”!


Nafas seorang blogger barangkali tidak bisa dipisahkan dari aktivitas posting memposting sebuah postingan di halaman blognya. Entah postingan itu berupa tulisan, artikel, image, maupun jenis postingan yang lain. Sampeyan setuju dengan pendapat saya?

Perkembangan jagad perbloggeran di pakeliran dunia maya sudah pasti mengalami dinamika yang beragam. Ada kesemarakan, ada semangat dan greget yang meluas hingga pada aktivitas off line, ada kemeriahan berbagai agenda, ada keguyuban yang terjalin antar komunitas dari berbagai wilayah dan ragam latar belakang. Di balik itupun terkadang terselip rasa sepi, nyenyet, dan sunyi tatkala spirit dan semangat ngeblog sedang ngedrop!

Tantangan di hadapan para blogger yang menggoda untuk kendor ngeblogpun tak kalah hebatnya menyudutkan blogger-blogger kita. Bayangkan saja munculnya era facebook dan twitter! Dengan hanya mengetikkan beberapa karakter untuk sekedar update status, puluhan bahkan ratusan respon dari sahabat langsung datang. Rasa puas dan senang mendapatkan respon langsung mengembangkan rasa bangga di rongga dada. Bisa jadi, bahkan terlintas sang peng-update status tersebut langsung merasa menjadi orang penting karena diikuti info yang disampaikannya kepada khalayak maya. Saya eksis nich!

Update status FB atau nge-twite di internet mungkin menjadi aktivitas terfavorit bagi para pengelana dunia maya saat ini. Di Indonesia, beberapa nara sumber menyebutkan, pengakses internet telah mencapai 60 juta. Empat puluh juta pengakses tersebut mengakses internet melalui handphone. Pengakses dari hp konon didominasi untuk aktivitas social media, terutama facebook dan twitter. Maka tidaklah mengherankan setelah kehadiran dua layanan social media ini, tidak sedikit blogger yang bergeser hanya sekedar menuliskan beberapa karakter dan menjadi facebooker atau twitterist.

Kehadiran facebook dan twitter justru kemudian menjadi filter alamiah munculnya para blogger sejati. Bagi blogger sejati, kebutuhan untuk menulis tanpa batasan jumlah karakter menjadikan blog tetap menjadi pilihan utama. Meskipun rombongan blogger ini banyak juga yang memanfaatkan media social arus utama di atas, namun mereka tidak pernah meninggalkan aktivitas ngeblog sebagai hal yang lebih utama. Diibaratkan sebatang pohon, ngeblog adalah batang dan dahan utamanya, sedangkan facebook atau twitter hanyalah sekedar ranting-ranting dari pohon tersebut. Blogger sejati tidak akan pernah berhenti menulis!

Adalah Komunitas Blogger Pendekar Tidar Magelang yang telah hadir di dunia nyata dan maya lebih dari tiga tahun lalu. Komunitas ini memiliki visi untuk meng-goblog-kan Magelang, artinya ingin “mencetak” blogger-blogger baru di wilayah Magelang Raya. Dalam rangka mencapai tujuan itu, komunitas menggelar berbagai agenda kegiatan untuk menebarkan virus ngeblog. Salah satu agenda yang terus digelar rutin setiap tahun, bersamaan dengan peringatan HUT komunitas, adalah lomba menulis untuk pelajar tingkat SLTP dan SLTA. Mengapa yang dipilih lomba menulis?

Aktivitas menulis tidak bisa dilepaskan dari dunia blog, karena nafas dan ruh sebuah blog terletak pada postingan yang didominasi dengan content tulisan. Aktivitas menulis juga bisa mendorong seseorang untuk membiasakan diri membaca. Menulis mendorong untuk membaca, dan sebaliknya membaca juga dapat mendorong untuk menulis. Minat membaca dan menulis merupakan saudara sekandung yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, sangat erat!

Dari minat baca dan tulis yang terpupuk ini, diharapkan apabila para peserta lomba tersebut kemudian tertarik untuk menuangkan tulisannya menjadi postingan di blog, maka spirit dan inspirasi menulis akan terus bertumbuh dan berkembang semakin baik. Blog yang dibuat akan memiliki postingan yang berbobot dan bermanfaat bagi para pengunjung dan pembaca yang singgah. Bukankah setiap komunitas blogger hadir untuk menebarkan nilai positif yang bisa didayagunakan dari kemajuan internet? Kita harus sepakat soal yang satu ini!

Alhamdulillah, dari tiga kali penyelenggaraan lomba, antusiasme dari peserta sangat baik. Setiap kali pelaksanaan lomba, tidak kurang dari 50-an naskah artikel masuk ke meja dewan juri. Sebagai puncak kegiatan lomba, diselenggarakanlah seminar pendidikan dengan peserta dari kalangan guru, mahasiswa, pelajar, dan umum. Seminar ini diagendakan sebagai puncak HUT Komunitas Blogger Magelang dan sekaligus memperingati Hari Pendidikan Nasional. Khusus untuk tahun 2012 ini, seminar mengangkat tema Revitalisasi Budaya Membaca di Era Informasi. Kembali kita mengajak semua orang untuk kembali menekuni minat baca. Harapannya tentu tidak hanya terhenti sekedar sampai membaca, namun kemudian dapat dikembangkan menjadi minat menulis, dan gongnya ya minat ngeblog!

Alangkah sangat bangga dan trenyuh melihat antusiasme guru dan siswa dalam kedua agenda tahunannya Bala Tidar ini. Satu hal yang bagi saya pribadi masih sangat memprihatinkan, justru di kalangan internal minat baca, nulis, dan ngeblog masih belum nampak menggembirakan, bahkan bisa dibilang semakin lesu. Kesimpulan saya ini tidaklah terlalu mengada-ada jika kita melihat track record Bala Tidar yang memiliki blog, hampir 70% bukanlah blog yang aktif ter-update dengan teratur.

Tiga tahun kebersamaan di dalam sebuah komunitas, nampaknya harus diiringi dengan muhasabah diri, alias berintrospeksi diri, apakah kita bisa konsekuen dan konsisten ketika kita berusaha mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan maka kita sendiri harus berbenah terlebih dahulu untuk juga mempraktekkannya? Jika kita mengajak orang lain, sedangkan kita sendiri tidak melakukan ajakan tersebut, lalu apa bedanya kita dengan para pengkhotbah yang bergelar “jarkoni”, iso ngajar ora iso nglakoni!

Dan kemudian bila kita terjebak ke dalam ketidaksesuaian antara perkataan dan perbuatan, bukankah kita tengah menanamkan sifat kemunafikan di kalbu kita? Nah apakah bedanya kita dengan para birokrat, pejabat, wakil rakyat, hingga para penjahat yang sering mengumbar kedustaan? Apakah kita memang hanya terhenti sebatas blogger tanpa blegger sebagaimana pernah saya tuliskan? Atau memang kita sebenar-benarnya blogger cap “kampret”? Monggo kita merenung dan berpikir untuk langkah yang lebih baik di masa depan! Peganglah komitmen internal untuk wajib posting dan komentar! Semoga ini tidak terhenti sebatas keprihatinan pribadi, namun harapannya mampu mendorong kita semua untuk senantiasa berbenah menjadi lebih baik lagi. Bersamaan dengan semangat Kebangkitan Nasional, marilah bangkit sedulur Bala Tidarku!

Ngisor Blimbing, 20 Mei 2012


12 tanggapan untuk “Blogger Cap “Kampret”!”

  1. Blog dan Twitter, Facebook saling melengkapi. ngetwit juga sangat perlu saat ini karena banyak pakar seperti motivator, dokter, ustad, birokrat dll yang berbagi ilmunya secara gratis.

    Semoga saya bisa up date blog lebih rutin lagi setelah mbaca postingan mas nanang ini 🙂

    • informasi dan ilmu gratis memang sangat banyak, hanya saja kita harus cerdas untuk memilah dan memilih dan mengolahnya menjadi sesuatu yang berdaya guna untuk hidup kita…kalau nggak, kita hanya berposisi sebagai keranjang sampah bagi orang-orang pinter itu lho!

  2. misalkan sy ngepost tema2 yang tidak berkaitan dengan Magelang dan tidak sesuai dengan tema, apakah masih bisa bergabung dengan kawan2 balatidar?
    alasannya karena memang sy sering ngpost spt itu dan karena sy tidak mempublish identitas asli di internet.

    • Sebenarnya kalau kaitannya ketentuan bisa bergabung atau tidak dengan Balatidar, komunitas ini termasuk yang sangat longgar dibandingkan dengan komunitas lainnya, bayangkan nggak punya blogpun kita terima….tetapi karena basisnya kita komunitas blogger, ya pelan-pelan harus berproses punya blog masing-masing, dan kemudian posting rutin.
      Selanjutnya, apa komitmen kita terhadap komunitas ini? Katanya ingin menduniakan Magelang? Sebagai orang per orang apa keberatan kita nulis tentang lingkungan sekitar kita, apapun itu! Meskipun hingga kini (setelah 3 tahun) tetap nggak banyak to yang nulis tentang Magelang, lha apakah seterusnya mau begitu? Jangankan nulis tentang Magelang, nulis apapun juga nggak! (tetep pasif), padahal kita ngajak orang lain(melalui lomba, seminar) untuk nulis. Apakah kita bukan pembohong?
      Nek mengenai kewajiban posting semisal sebulan sekali, opo yo abot? Kenapa tema kemudian ditentukan itupun kesepakatan dari teman-teman juga to, sekaligus mengakomodir kesulitan menggali ide! Lha gimana lagi, ngaku blogger masih nggak bisa menggali ide!

      Intinya bahwa komunitas ini senantiasa terbuka bagi siapapun yang ingin berproses dan belajar untuk lebih baik (terkhusus dlm blog), tetapi bukan untuk orang yang mandeg!

      mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran bersama

  3. dan M udah bangkit dari kubur nihhhh,,, siap menghantui di dunia maya lagi,. bersiaplah kawan-awan hehe