Air dan Kropak


Sinar matahari pagi yang cerah mengiringi perjalanan yang penuh dengan semangat kemanusian dari para Bala Tidar, hari itu adalah hari sabtu tanggal 22 agustus 2009. sebenarnya acara survey ke gunung kidul ini adalah acara dari BHI namun atas permohonan tolong dari Mas nanang agar Bala Tidar dapat menemani BHI survey maka kami memutuskan untuk mengirim beberapa delegasi yaitu Eko, Nahdhi, Muhlisin, Afnan, dan Kukuh. Sebenarnya pemilihihan delegasi ini cukup sulit karena banyak diantara bala tidar yang tidak bisa dengan alasan hari pertama puasa dan mengerjakan tugas kuliah, namun semua itu bisa dimaklumi sehingga kami hanya mengutus delegasi yang benar-benar bisa dan dengan segala kerelaan hati mau menerima tugas ini.
Singkat cerita saja ( karena diary perjalanannya dapat dilihat di blog masing-masing yang ikut ) kami beserta BHI ( Mas Yudi dan Mas Ipung ) dan juga seorang dari Pemda Jogja yaitu Pak Wind sampai di dusun Kropak yang telah direkomendasikan oleh Mas Nanang sekitar pukul 5.30 sore karena selama perjalanan ini kami menemui banyak sekali halangan yang cukup menghambat. Setelah selesai berbuka puasa bersama dengan Mbah Pur dan Pak Suwandi kami pun mulai membuka pembicaraan tentang rencana BHI yang akan mengadakan Baksos pengadaan air bersih untuk dusun Kropak. Menurut Mas Yudi BHI ingin memberikan bantuan berupa pompa air untuk mendapatkan sumber mata air baru yang dapat digunakan untuk 4 pedukuhan disekitar Kropak, namun ketika diutarakan kepada Pak Suwandi beliau menyarankan untuk pembangunan Bak Penampungan saja dari pada pompa air soalnya persentase mendapatkan air dengan poma air hanya 50% karena bagian bawah dari tanah yang ada di sana adalah batuan. Sedangkan jika pompa itu untuk menyedot air dari sumber yang sudah ada maka diperlukan pompa yang mempunyai kekuatan penyedotan yang besar untuk menaikkan air tersebut. Setelah berbincang cukup lama Pak Suwandi memberikan gambaran bahwa sebaiknya tetap menggunakan bak penamungan dan bak penampungan itu akan dibuat di sekitar dusun Gupakan yang letaknya tidak jauh dari dusun Kropak. Pemilihan ini didasarkan pada tempat yang relatif tinggi sehingga air yang berasal dari bak penampungan ini dapat dialirkan ke dusun-dusun yang berada disekitarnya yang letaknya relatif lebih rendah serta di daerah itu terdapat material pendukung yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan bak penampungan seperti batu dan lain-lain. Selain itu jika memungkinkan maka akan diadakan pemindahan jalur suplay air dari sumber ke bak penampungan tersebut ( baru diusahakn oleh Pak Suwandi ). Setelah melalui berbagai pertimbangan maka Mas Yudhi dan Mas Ipung mengambil keputusan bahwa yang dipilih adalah pembuatan bak penampungan denganalasan : jika tetap pada rencana semula yaitu pompa air, maka kemungkinan berhasil hanya 50%, sedangkan jika bak penampungan maka bak itu akan tetap berfungsi walaupun suplay air yang ada sekarang tidak lagi mencukupi sampai bak tersebut maka bak tersebut dapat digunakan sebagai penampung air hujan jika musim hujan tiba. sebenarnya pagi hari kami ingin sekali mensurvey tempat yang akan dibangun bak tersebut tetapi berhubung Pak Suwandi tidak dapat mengantar kami maka kami memutuskan untuk pulang lebih awal. sedangkan untuk survey selanjutnya yaitu survey teknis akan dilakukan dalam waktu dekat karena program ini diharapkan dapat selesai sebelum bulan Oktober. Kiranya ini yang dapat saya laporkan dari survey ke Kropak kemarin.


16 tanggapan untuk “Air dan Kropak”