Top Selfi Tepi Kali: Spot Wisata Baru Pertemuan Kali Progo dan Kali Pabelan di Magelang


Air adalah sumber kehidupan. Manusia tidak dapat hidup tanpa air. Sungai merupakan jalur perpindahan air sebagai bagian dari alam. Hal demikian menjadikan yang manusia hidup di masa-masa awal perkembangannya memilih tepian sungai sebagai tempat tinggalnya. Dari tepi sungai itulah peradaban dan kebudayaan tinggi dilahirkan. Ingatlah dengan lembah Sungai Nil di Mesir, dataran luas antara Eufrat dan Tigris di Irak, tepian Sungai Yang Tse Kiang di China, tepian Sungai Gangga di India, bahkan Bengawan Solo di negeri kita.

Sungai sebagai jalur sumber kehidupan kemudian dipercaya menjadi anugerah luar biasa dari Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Sungai memiliki energi magis, energi potensial dan mekanikal air yang sungguh luar biasa. Kedahsyatan itu dipercaya akan bertumbuh kali lipat manakala satu sungai bertemu (ber-tempur) dengan sungai lainnya. Pada titik pertemuan itulah energi mikrokosmis dan makrokosmis berpadu. Kesatuan antara dunia lahir dan batin, antara jiwa dan raga, antara fisik dan psikis. Titik dimana dapat dimaknai sebagai koordinat manunggaling kawula lan gusti.

Kali Progo merupakan aliran sungai yang bersumber di lereng Gunung Sumbing. Ia mengalir membelah celah dan lembah di seputaran wilayah Temanggung, Magelang, tepian Kulon Progo hingga bermuara di Laut Kidul. Namun di dalam perjalanan yang panjang tersebut puluhan anak sungai meleburkan diri dalam aliran Kali Progo. Salah satu anak sungai tersebut adalah Kali Pabelan yang merupakan aliran sungai yang berasal dari Gunung Merapi. Titik pertemuan itu berada tepat di kulon Ndeso Dusun Soka 2, Desa Sokorini, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

Pertemuan Kali Progo dan Kali Pabelan, pertemuan dua aliran air dari dua gunung. Di samping secara mistik menjadi pralambang pertemuan dua aliran energi yang sungguh luar biasa, pertemua itupun melahirkan panorama latar alam yang sungguh mempesona. Batu-batu endapan yang saling berserakan. Kecipak air yang terus mengalir dinamis. Ikan-ikan dan binatang air yang saling bertegur sapa. Juga semilir angin, cahaya mentari, bias selendang pelangi, ditambah keriuhan anak-anak mandi di kali. Sungguh sebuah irisan surgawi anugerah tiada terhingga bagi masyarakat di sekitar.

Adalah segolongan anak muda di Dusun Soka 2 dengan dukungan segenap masyarakat setempat menggulirkan ide kreatif untuk golong-gilig menjadikan tempuran antara Kali Progo dan Kali Pabelan tersebut sebagai wahana plesiran alias destinasi wisata alam. Seiring dengan era media sosial dengan keriuhan netizen yang terus berlomba menunjukkan eksistensi dirinya melalui selfie-ria, maka dikonseplah tempat indah tersebut sebagai spot top selfie baru. Dikarenakan lokasi tempat yang berada di sisi barat dusun, maka dinamakanlah tempat tersebut Wisata Kulon Ndeso. Penulis sendiri ingin turut memperkuat branding tempat tersebut sebagai “Top Selfie Tepi Kali” Kulon Ndeso.

Lalu apa yang bisa pengunjung nikmati di spot Top Selfie Tepi Kali Kulon Ndeso tersebut? Dari gerbang di tepi dusun, pengunjung akan dipandu dengan jalur jembatan bambu yang berkelok indah bagaimana punggung sang naga penjaga sungai. Tatanan bambu yang membentang tersebut membentuk titian yang sungguh menantang menyusur sepanjang sungai kecil tepat di bawahnya. Hamparan hijau tanaman padi dan palawija di sawah-ladang sekitarnya sungguh menjadi panorama elok yang menyejukkan mata. Meskipun mengasyikkan dan mengundang rasa decak kagum, namun kewaspadaan esktra harus tetap dilakukan oleh setiap pengunjung agar tidak terjeblos ataupun terpleset dari titian dengan ketinggian antara 2-3 meter.

Tepat di ujung titian bambu, tibalah pengunjung di tebing Kali Progo sekaligus Kali Pabelan. Di titik tersebut berdiri dengan kokoh panggung bambu dengan latar pertemuan arus Kali Progo dan Kali Pabelan dengan dinding pegunungan Menoreh. Di titik inilah spot yang menjadi favorit untuk berselfie ria. Di sudut panggung telah terpasang bingkai bunga indah yang disiapkan untuk membikai tangkapan kamera dengan sosok-sosok pengunjung yang akan tersenyum lebar. Pasangan muda-mudi dan pengunjung keluarga tentu akan berfoto mesra di titik tersebut. Menambah keromantisan, pengunjung dapat juga menggunakan payung untuk mempercantik tampilan di foto.

Tidak hanya berfoto ria di berbagai spot yang fotogenik bahkan instagramable, pengunjung yang ingin berbasah ria dapat langsung turun ke badan air sungai. Boleh sekedar bermain dan menikmati suasana di atas bebatuan sungai yang kokoh diterjang arus, ataupun berkecipak mandi air yang bening dan tenang dalam alirannya. Terdapat pula pilihan untuk tubing menggunakan ban dalam bekas yang dapat disewa.

TopSelfieTepiKali Wisata Kulon Ndeso dipastikan akan menjadi destinasi top selfie favorit bagi warga Magelang dan sekitarnya. Bahkan dengan promosi yang sangat gencar secara online, pasti banyak wisatawan dari daerah lain yang ingin datang. Momentum Ramadhan dan nantinya Syawal diperkirakan akan menjadi puncak kunjungan ke wahana topselfie terbaru di Magelang ini. Saat-saat padusan, jalan pagi selepas sahur, ngabuburit untuk menanti saat buka bersama, dan kelak saat Syawalan, tempat ini diyakini akan membludak dengan ribuan pengunjung.

Untuk menikmati itu semua, Anda semua tidak perlu khawatir dengan tiket masuk. Untuk semua pengunjung yang datang ke Wisata Kulon Ndeso hanya dikenakan tiket masuk Rp 5.000,00 per pengunjung. Adapun tarif parkir dikenakan Rp. 2.000,00 untuk kendaraan roda dua dan Rp.5.000,00 untuk kendaraan roda empat. Wahana wisata topselfietepikali Kulon Ndeso dapat dicapai dari arah Muntilan menyusuri Jalan Klangon (sebelah Pasar Muntilan yang sedang direnofasi) hingga tiba di pertigaan Tanjung. Belok 300 meter ke kiri, setelah turunan jembatan masuk gapura ke arah kanan. Susuri terus jalan tersebut dengan mengikuti petunjuk arah yang tersedia. Monggo sedoyo…..

Tepi Merapi, 16 Mei 2018