PESTA RAKYAT WARGA MAGELANG



Semua sudut Alun-alun penuh sesak dengan para warga yang antusias mengikuti acara Grebeg gethuk


Dua buah Gunungan Gethuk Yang Di-Grebeg dalam prosesi Grebeg Gethuk 2013

Salah satu Angkutan yang mengangkut Kontingen Sangar kesenian Tradisional kuda Lumping
Acara Prosesi Seni Budaya “Grebeg Gethuk” dimulai dengan upacara protokoler yang dipimpin langsung oleh Bapak Walikota Ir H Sigit Widyonindito MT, Upacara protokoler ini berbeda dengan upacara protokoler biasa, karena semua instruksi dan dialog pelaksanaanya menggunakan bahasa jawa kromo.
Setelah itu, Masyarakat disuguhi dengan berbagai atraksi Jatilan dan Dayakan yang dibawakan oleh sanggar kesenian dari 3 kecamatan Kota Magelang, Tarian Tradisional yang dibawakan oleh siswi-siswi dari berbagai sekolah negeri dan swasta Kota Magelang, dan juga aneka pertunjukan tradisional lainnya yang dibawakan oleh kelompok seni lokal. Semuanya berpadu apik dengan hentakan langgam jawa hasil aransemen anak-anak bengkel Seni Universitas Tidar Magelang.
Para Warga Ikut menari bersama salah satu grup kesenian tradisional kuda Lumping
Acara kemudian diakhiri dengan Prosesi puncak, yaitu Grebeg Gethuk. Dua buah Gunungan Gethuk dan beberapa gunungan hasil bumi yang sudah dipersiapkan, langsung menjadi rebutan para warga begitu instruksi grebeg’an dibuka oleh Pak Walikota. Warga yang tumpah-ruah tumplek-blek memenuhi alun-alun kota nampak begitu menikmati gelaran acara Grebeg gethuk ini, kendatipun desak-desakan tentu tak terhindarkan. Tapi semuanya berakhir dengan kemeriahan dan kegembiraan, terlebih saat di akhir acara, semua pemain kuda lumping dari semua sanggar seni tradisonal menari bersama, para warga pun tak sedikit yang juga ikut menari khas jatilan-an. Sungguh pemandangan yang sangat menggembirakan, rasanya tak ingin kehilangan momen indah kebersamaan seperti itu.
Acara puncak Grebeg Gunungan Hasil Bumi dan Gunungan Gethuk, Desak-desakan namun menggembirakan
Hasil Pengorbanan setelah ikut desak-desakan demi memperebutkan sang gethuk Grebegan…
Pagi itu, Acara Grebeg gethuk benar-benar menjadi sebuah Pesta Rakyat, pesta yang tak mengenal jabatan. Semuanya sama, berbaur menjadi satu. Pesta milik Warga Kota Magelang.
Sumber gambar : Dokumentasi Pribadi (Agus Mulyadi & Ivan Purnawan), dan Foto Grup Wisata Magelang
meriah rasanya….jadi pingin kapan2 balik kampung pas kegiatan ini
wajib mas diagendakan di tahun-tahun mendatang…..jangan pas lebaran tok!
apik apik apik sayang ga bisa hadir jadi salah satu genderuwo, kecapekan pulang dari kunjungan ke pabrik honda
who mulakno genderuwone kurang siji mas….
wah, nyesel deh malah gak bisa liat grebek gethuk, untung ada tulisannya.
*kangen terobati*
tahun depan jangan sampai terlewatkan Mas Thoyyib…..
Salam kenal dan salam persaudaraan untuk “Pendekar Tidar”…, blognya sangat bagus dan cukup mengobati rinduku terhadap tanah kelahiranku (sekedar info saya skrg berdomisili di ibukota), teruslah berkarya dan menulis karena manfaatnya cukuplah besar terutama bagi warga magelang yang berdomisili di luar kota magelang, kalo boleh saran disediakan aja ruang untuk saling menyapa pembaca blog anda, dan semoga bisa menambah persaudaraan dan ukwah islamiyah diantara kita… salam magelang kota harapan!!!
salam kenal balik mas…..
terima kasih jika sedikit catatan yang kami torehkan bisa mengobati kekangenan sedulur Magelang di tanah rantau, moga bisa menambah paseduluran kita