Hiburan memang menjadi kebutuhan psikis dan rohaniah setiap insan. Kegiatan keseharian yang dipenuhi kesibukan, baik bekerja, sekolah, kuliah, atau apapun pastinya sangat menguras energi dan pikiran. Keterbatasan manusialah yang mengharuskan kita menjadi lelah dan membutuhkan waktu untuk memulihkan energi dan pikiran agar fresh kembali. Hiburan memberikan pelepas dahaga fisik dan rohani yang lelah tadi.

Aneka ragam sarana maupun kegiatan bisa menjadi sarana hiburan tatkala pikiran suntuk. Mulai sekedar berkumpul dengan keluarga, bercengkrama dengan anak atau cucu, nonton tivi, mendengarkan musik, hingga olah raga dan menyalurkan hobi ataupun kegiatan berwisata dapat mengendorkan ketegangan otak. Ada juga hiburan yang mengharuskan kita merogoh kocek lebih dalam, seperti main golf, wisata keliling dunia, hingga shopping di mall-mall mewah. Ibarat pepatah ono rego ono rupo, semua sangat tergantung seberapa uang yang kita miliki. Jika uang kita terbatas, maka jenis hiburan yang kita dapatkan juga yang berharga murah. Sebaliknya untuk orang yang beruang banyak, seolah tidak ada keterbatasan untuk mendapatkan hiburan yang semahal apapun.

Jenis hiburan tentu saja tidak hanya ditentukan oleh faktor uang semata. Adat istiadat, tradisi dan budaya juga mempengaruhi jenis hiburan yang disenangi kelompok masyarakat tertentu. Masyarakat desa tentu saja memerlukan jenis hiburan yang belum tentu sama atau bahkan sama sekali berbeda dengan masyarakat kota. Di desa, mungkin adanya pentas seni tradisional yang masih eksis, seperti jathilan, ndayakan, kethoprak, wayang kulit, campur sari, dan berbagai tontonan lainnya merupakan hiburan yang murah meriah dan semakin mempererat tali pergaulan dengan orang lain karena dinikmati secara massal penuh rasa kebersamaan.

Ada lagi jenis hiburan yang sudah semakin langka digelar. Hiburan ini seringkali diadakan di sebuah lapangan yang cukup luas. Ada berbagai tawaran jenis tontonan yang dipentaskan, mulai aneka ragam arena permainan anak-anak semisal kincir raksasa, ombak banyu, komedi putar, tong stand, kora-kora, sirkus, rumah hantu, hingga pentas ndangdutan. Di arena yang sama juga banyak digelar beragam barang kebutuhan sehari-hari, mulai pakaian, sandal, sepatu, kaos, hingga barang pecah belah dan peralatan dapur. Di sana pula dapat dengan mudah ditemukan aneka jajanan kuliner yang sangat komplit, soto, bakso, bakpao, kacang, arum manis, martabak, gorengan, kupat tahu, bahkan ada juga bermacam-macam buah-buahan dan sayur mayur. Hiburan yang satu ini lebih sering ramai dan meriah khusus di waktu malam hari. Itulah hiburan rakyat yang murah meriah, sebuah gebyar pasar malam.

Pasar malam ada yang digelar secara rutin di alun-alun keraton hingga kadipaten. Pasar malam dalam rangka sekatenan selalu digelar penuh selama hampir satu bulan di Kasultanan Ngayojakarta Hadiningrat maupun Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Sementara itu pasar malam grebeg syawal ataupun besar juga sering digelar di Alun-alun Demak. Ada lagi pasar malam yang digelar oleh rombongan yang berpindah-pindah antar lapangan desa atau kecamatan. Pasar malam yang terakhir inilah yang menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat pinggiran maupun di daerah pedesaan.

Sebagaimana di awal bulan Februari 2013 ini ada sebuah gelaran pasar malam yang diselenggarakan di Lapangan Bagongan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Adalah rombongan Group Diana Ria yang mampir di tempat tersebut untuk memberikan hiburan murah meriah bagi warga masyarakat sekitar. Bukan mengada-ada, jika ternyata pasar malam belum kehilangan masa kejayaannya. Hal ini terbukti dari membludaknya jumlah pengunjung yang hadir pada setiap malam pementasan. Anak-anak, para remaja, pemuda, hingga orang dewasa dan para simbah hadir tumpah ruah di lapangan tersebut. Puncak musim penghujan yang masih terus menganugerhkan derasnya curahan air hujan yang menjadikan lapangan rumput menjadi genangan air dan becekan lumpur yang kotorpun tidak dapat membendung antusiasme warga yang terus datang mengalir silih berganti untuk sekedar menikmati gemebyarnya kemeriahan sebuah pasar malam.

Ratusan, bahkan ribuan manusia berdesakan mengular dengan langkah kaki tersendat karena menyeret alas kaki yang terjebak dalam kubangan lumpur. Meski harus cincing-cincing sarung ataupun celana panjang dan rok, namun suasana keceriaan nampak tidak berkurang sedikitpun. Begitu petang menjelang dan gelap malam menghinggapi muka bumi, segera pentas dimulai. Bunyi deru mesin generator seakan menjadi irama pengiring yang akan setia melatarbelakangi suasana hingga puncak larut malam. Jeritan para bocah yang penuh ketegangan di perahu kora-kora yang terayun laksana kapal keramat Nabi Nuh, menambah sumringah suasana malam. Demikian halnya suara jerit ketakutan dari para remaja yang penasaran dengan gelapnya rumah hantu dengan segala misteri alam kuburnya juga menjadi warna tersendiri di tengah pasar malam. Pasar malam benar-benar telah menghadirkan hiburan yang menjadi pelampias mimpi-mimpi fantasi yang seringkali teramat mahal bagi orang desa.

Rutinitas hidup seringkali memuncak menjadi sebuah kejenuhan. Bila pikiran sudah dihinggapi sebuah kejenuhan, maka yang dapat terjadi diantaranya adalah semangat kerja yang kendor, energi fisik yang menurun, kreativitas yang mampet, dan mungkin ras stress. Keadaan-keadaan tersebut menjadikan inefisiensi dan inefektivitas segala aktivitas. Akhirnya hari-hari yang kita lalui menjadi kurang produktif. Maka untuk mengurai rasa jenuh tersebut diperlukan cara dan sarana yang dapat menyegarkan kembali pikiran dan fisik kita. Tubuh dan pikiran perlu rehat sejenak untuk memulihkan keadaan. Refreshing merupakan sebuah keniscayaan untuk mengatasi kejenuhan.

Ada berbagai cara untuk mengatasi kejenuhan. Mulai dari sekedar tidur dan istirahat yang mencukupi, hingga menyepi ke puncak gunung. Ada juga aktivitas wisata dan menyalurkan hobi yang paling disenangi. Sekedar jalan-jalan menikmati kesejukan pagi hari di tengah alam yang perawan, mendengar kicau burung di pagi hari, merasakan kehangatan sinar surya di kala fajar, melihat air jernih mengalir, atau bersabar memancing ikan di kolam, bisa juga menjadi alternatif penghilang stress. Intinya adalah kegiatan yang dapat memberikan relaksasi otak dan pikiran yang terbebani masalah. Pasar malam akankah tetap bertahan menjadi salah satu diantara sarana hiburan bagi masyarakat awam yang terbelenggu dengan kejenuhan rutinitasnya mempertahankan hidup?

Ngisor Blimbing, 19 Februari 2013