Cemoro Pakis Gubug Resto Magelang


Terasa aneh memang saat mendengar gabungan kata cemoro – pakis, cemoro dan pakis. Cemoro bisa berarti pohon cemara. Namun khususnya bagi masyarakat Jawa, cemoro juga merujuk kepada sebuah nama benda. Cemoro merupakan rambut asli tapi palsu yang banyak dipergunakan kaum wanita, baik yang berbentuk ikatan ekor kuda maupun yang sudah menjadi gelungan atau konde. Fungsi cemoro adalah untuk melengkapi hiasan kepala kaum perempuan. Kalau kata pakis, hampir semua dari kita pasti sepakat merupakan sejenis tumbuhan paku.

Cemoro Pakis9

Nah yang membuat lebih unik kata cemoro pakis, tentu saja bukan makna wantah sebagaimana telah saya uraikan di atas. Dulu, di masa masih anak-anak di padusunan, anak-anak sering saling cecangkriman atau main tebak-tebakan teka-teki. Salah satu cangkriman yang populer berupa pertanyaan, “anake gelungan kok mbokne malah grembyangan (anaknya berambut konde, kok ibunya malah rambutnya terurai), apakah gerangan?”

Kaum perempuan, khususnya para simbok di padusunan, dulu seringkali berambut panjang hingga punggung, bahkan bokong. Rambut panjang yang terurai tentu saja akan sangat mengganggu segala gerak aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, para wanita itu kemudian menggelung rambut panjangnya. Adapun untuk anak-anak perempuan, meskipun rambutnya panjang tetapi karena mereka belum terlalu sibuk dengan kerja, maka rambut panjangnya biasa diurai bebas.

Cemoro Pakis4 Cemoro Pakis8

Kembali ke pertanyaan cangkriman tadi, apakah sampeyan tahu jawabannya? Ya, jawaban yang ya daun pohon pakis itulah. Kuncup daun pakis muda biasanya menggulung laksana gelungan rambut. Sedangkan daun pakis yang semula berupa kuncup itu jika sudah tumbuh dewasa justru malah terurai seperti rambut anak perempuan yang rambutnya tidak digelung. Itulah sekedar permainan yang dulu sangat populer di kalangan anak-anak dusun.

Uniknya, jika sampeyan sempat berwisata ke gardu pandang Ketep Pass di celah antara gunung Merapi – Merbabu, sedikit di bawah kawasan wisata tersebut akan dijumpai sebuah rumah makan atau resto yang memasang papan nama “Cemoro Pakis Gubug Resto”. Namanya memang menarik, dan memang di sekeliling resto tersebut terdapat banyak pohon cemara dan pakis yang menambah rindangnya suasana rumah makan yang terletak di wilayah dusun Tlatar atau tepat di Jalur Blabak – Ketep Km.12.

Cemoro Pakis7 Cemoro Pakis2

Bukan sekedar sebuah kebetulan jika ternyata saya mengenal pemiliki Cemoro Pakis Gubug Resto tersebut. Secara tidak sengaja melalui jagad internet, saya diperkenalkan rumah makan tersebut. Adalah seorang “pengusaha muda” bernama Mukhlis Hari Nugroho yang memiliki tempat usaha tersebut. Teman sekolah saya sewaktu ngangsu kawruh di SMA 4B Jogja tersebut memang sedari awal konsisten mengambil jurusan ilmu ekonomi (A3). Selepas itu, ia melanjutkan kuliah ekonomi di salah satu perguruan tinggi swasta di Jogja. Tidak hanya secara teoritis mempelajari ngilmu pengusaha, semenjak di masa kuliah itupun ia sudah merintis usaha berupa pembuatan minuman herbal dari empon-empon, seperti skoteng, jahe merah, sirih merah, beras kencur, kunyit asem, bajigur dan bandrek dengan merk Telaga Rasa. Dan lumayan, di masa itu ia sudah bisa nembus nyetori di beberapa supermarket dan toko besar di Jogja. Kini CV. Anugerah Sukses Mandiri yang dirintisnya sudah berkembang semakin luas bidang usahanya.

Jika sampeyan ingin menikmati menu hidangan ayam ataupun aneka rupa masakan ikan, tidak salah jika sekali waktu menyempatkan diri mampir di Cemoro Pakis. Di sana tersedia menu berbahan dasar tersebut dengan berbagai pilihan olahan masakan. Ada ayam goreng, ayam bakar, dan ayam kremes. Ada pula ikan goreng, ikan bakar, ikan kremes, ikan mangut, ditambah lagi dengan aneka rupa sambal olahan yang pedes sedhep mantep, termasuk rupa-rupa masakan baceman.

Cemoro Pakis1 Cemoro Pakis5 Cemoro Pakis3

Menikmati kesejukan alam lereng Merapi – Merbabu sambil lesehan menyantap hidangan masakan lezat tentu merupakan surga tersendiri bagi para penikmat kuliner sejati. Dengan latar belakang area persawahan yang hijau terhampar penuh dnegan berbagai tanaman sayuran yang menghijau akan menambah kesegaran suasana, baik dalam kondisi udara cerah maupun dengan hiasan rintik hujan gerimis tipis. Latar tersebut seolah semakin mengentalkan rasa ketenangan, ketentraman dan kedamaian alam pedesaan yang kini semakin terasa mahal, terlebih bagi masyarakat kota. Ditambah dengan desain interior dan eksterior yang semi klasik semakin menambah asyik semua pengunjung dalam menikmati sajian masakaan khas resto ini.

Dengan suasana menarik yang saya gambarkan tersebut, jangan heran jika pengunjung di Cemoro Pakis berasal dari berbagai kalangan dan beragam kelas sosial. Hal ini bahkan bisa langsung dilihat ketika kita sempat mengamati banyaknya kendaraan yang parkir di muka rumah makan. Mulai dari kendaraan roda dua, hingga roda empat nampak selalu memenuhi tempat parkir yang berada langsung di bibir jalan.

Cemoro Pakis10 Cemoro Pakis6

Di samping menerima tamu perseorangan ataupun dalam kelompok kecil, Cemoro Pakispun dengan tangan terbuka juga menerima tamu dalam jumlah banyak ataupun rombongan besar. Beberapa gasebo dan ruang yang tersedia bersetting luas sehingga sangat cocok untuk penyelenggaraan acara keluarga besar maupun pertemuan, seperti temu kangen, reuni, kopdaran, hingga perayaan ulang tahun. Bersenda gurau, berbagi cerita, canda dan tawa dengan nuansa keramahan alam yang masih perawan tentu akan semakin mengakrabkan jalinan pertemanan maupun kekeluargaan. Jikan hal-hal yang berbau keguyuban dan kekeluargaan ini yang sampeyan cari, tidak salah jika sampeyan sekali-kali harus menyempatkan diri mampir di Cemoro Pakis Gubug Resto. Menikmati resto ini sangat cocok dijadikan satu paket kujungan Anda ke obyek wisata Gardu Pandang Ketep Pass. Ojo lali lho ya!

Ngisor Blimbing, 29 Desember 2012

Foto-foto sebagian diambil dari FB Cemoro Pakis Gubug Resto.

Untuk Reservasi:

Hubungi Mukhlis Hari Nguroho (08122963739 /087738782163)