Kategori: Tokoh-Tokoh

  • PENDEKARTIDAR#11

    LITTLE KING ING NDALEM PENITEN Apalah arti sebuah kerajaan tanpa seorang raja? Demikian halnya seperti Ndalem Peniten, sebagaimana konstitusi semi monarkhi yang telah kami sepakati. Semenjak Romo Morosepuh lengser ing kasedan jati, praktis kekuasaan keprabon kosong alias terjadi vacum of power. Namun suasana itupun hanya berlangsung selama beberapa tahun, karena kemudian terlahirlah sosok bocah yang…

  • PENDEKAR TIDAR#10

    BLI MADE KUKUH Desa Pare yang saya maksudkan tentu saja bukan Pare-pare di seberang Sulawesi. Di masa pemerintahan wangsa Sanjaya, konon di wilayah ini memang banyak tumbuh sayuran berasa pahit yang disebut pare. Dan nama inilah yang kemudian terabadikan menjadi nama pedukuhan hingga saat ini. Ada satu keunikan tersendiri  mengenai Desa Pare bagi Bala Tidar.…

  • PENDEKAR TIDAR#9

    Blogger Cemani Ayam Kedu Alkisah di acara Kontak Tani, mBah Joyo mengalami kesusahan bertubi-tubi. Musim paceklik, gagal panen, ternak terserang penyakit, badanpun lemes dan lungkrah. Atas nasehat Ki Ronggo, dukun dusun, mBah Joyo diperintahkan untuk atur sesaji seperangkat ingkung ayam yang serba hitam. Bulunya hitam, kaki dan kukunya hitam, paruhnya hitam, dan konon darah dagingnyapun…

  • PENDEKAR TIDAR#8

    Bandoro Eko Candimulyo Berbicara duo blogger Bala Tidar dari tlatah Candimulyo, rasanya tidak ilok tanpa menyebut nama besar Eko Candimulyo. Ditempelkannya wilayah Candimulyo sebagai nama “marga” tentu bukan tanpa alasan. Pertama di kalangan wirablogger Bala Tidar memang memiliki beberapa nama Eko, maka untuk membedakan satu sama lain ditambahkanlah “nama spesies” atau marga dengan daerah asal…

  • PENDEKAR TIDAR#7

    MUKJIZAT TUMBAK CUCUKAN DARI PARAKAN Anak muda adalah anak panah jaman. Dengan ketajamannya, dengan kecepatannya, dan dengan potensi kekuatannya, segala tantangan jaman akan ditembusnya. Inilah yang membuat Bung Karno yakin bahwa hanya dengan lima pemuda selayaknya Pandawa, maka segala kemustahilan dunia akan mampu diwujudkan menjadi kenyataan.

  • PENDEKAR TIDAR#0

    Kamituwo Eko Suciadi Berawal dari tegur sapa di dunia maya, beberapa blogger bersenyawa magelangan merapatkan diri. Saling berkunjung antar blog, ditindaklanjuti dengan perbincangan via email. Di masa awal tersebutlah beberapa wirablogger, diantaranya Ndoro Seten, Kang Ciwir, Kang Ikhsan, Mas Hanafi serta Mas Eko Suroboyo terlibat glenak-glenik berbagai hal perihal Magelang.

  • Pendekar Tidar #6

    Dialah salah satu dari Tiga Serangkai pendiri Pendekar Tidar. Sebuah komunitas ingkang ngayomi para blogger yang berasal dari tlatah magelang. Nama kecilnya adalah Nanang Tri Agung Edi Hermawan. Lahir dari sebuah keluarga sederhana dan bersahaja di lereng gunung Merapi tepatnya dsn. Kronggahan, Polengan yang membuatnya tumbuh menjadi seorang anak laki-laki tangguh, pemberani, bersahaja, dan bijak…

  • Pendekar Tidar #5

    Panglima Kopdar, Nahdhi Sepuluh April 2009 adalah hari yang telah dijanjikan. Entah sekedar hanya suatu kebetulan, entah memang kesengajaan, hanya Tuhan Yang Maha Tahu. Semenjak fajar menyingsing berduyun-duyun warga Magelang memadati pelataran alun-alun di pusat kota. Semua tumpah ruah memadati tanah lapang sekedar ikut mangayubagyo acara kami. Dan bukan pula terencana dengan petungan dino dan…

  • Pendekar Tidar #4

    Muhammad Hanafi:Imam Besar Pendekar Tidar Berbicara tentang “mazhab” yang dianut sebagian Bala Tidar, maka tidak bisa lepas dari pendekar yang satu ini. Sebagai salah satu pencetus “empat mazhab besar”, maka beliau langsung didaulat sebagai sesepuh paguyuban. Tidak terlalu asing bagi jagad kependekaran di tlatah Tidar, semua sedulur mengenal nama Muhammad Hanafi.  Tanpa melebihkan dan mengurangkan,…

  • Pendekar Tidar#3

    PENGGIAT MASYARAKAT Lelaki muda itu mengaku sebagai pendekar yang turun dari lereng Gunung Sumbing. Dia memperkenalkan diri bernama Roji’un. Menurut Kang Ciwir nama lengkapnya adalah “Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un”, sekedar berkelakar(biasalah sebagai trah penganut gojek kere). Siang itu, selepas matahari tergelincir kami diperkenalkan sebagai sesama saudara di bawah kerindangan ringin alun-alun.