Tag: budaya dan tradisi

  • Antara Candi Mendut dan Rara Mendut

    Mendut merupakan nama sebuah desa dengan landmark Candi Mendut. Candi ini terletak tidak jauh dari tepian beberapa daerah aliran sungai besar, seperti Kali Progo, Elo dan Pabelan. Candi Mendut merupakan satu kesatuan rangkaian tri candi yang meliputi Mendut, Pawon dan Borobudur. Berdasarkan keterangan pada Prasasti Karangtengah, Candi Mendut dibangun oleh Raja Indra dari Dinasti Syailendra…

  • Tradisi Ujung, Mempererat Kekerabatan

    Sebulan penuh ummat Islam berpuasa di bulan Ramadhan. Segala amalan ibadah telah tuntas dilaksanakan. Tarawihan, tadarusan, i’tikaf, yang dipuncaki dengan ditunaikannya zakat fitrah. Tibalah hari kemenangan, Hari Raya Idul Fitri yang juga dikenal sebagai Hari Lebaran. Senja selepas adzan Maghrib dikumandangkan di hari akhir puasa, menggemalah lantunan takbir, tahmid, dan tahlil semalaman penuh. Itulah wujud…

  • Maneges Syahadat Selepas Tarawih

    Desa mawa cara, negara mawa tata. Demikian para leluhur bertutur. Maksudnya adalah bahwa suatu daerah atau wilayah senantiasa memiliki kebiasaan dan adat istiadat yang berbeda-beda. Begitupun dengan rangkaian peribadatan di bulan suci Ramadhan ini. Mulai dari kebiasaan penyambutan puasa, menjelang sahur, menunggu saat berbuka puasa hingga pelaksanaan sholat tarawih. Adalah dusun kami yang semenjak dulu…

  • Padusan, Sarana Sucikan Diri Sambut Bulan Suci

    Sembahyang Subuh telah selesai ditunaikan. Fajar belum juga manyingsing dan mataharipun masih lelap dalam peraduannya. Namun justru di keremangan pagi itu anak-anak sudah berkerumun mengerubungi bedug di serambi masjid. Sejurus kemudian terdengarlah suara bedug yang ditabuh bertalu-talu. Njedhor, itulah istilah ketrampilan dalam memukul bedug dengan aneka kreasi irama nadanya. Dengan memukulkan dua tangkai penabuh secara…

  • Nyadran, Tradisi Tiada Henti di Tepi Merapi

    Menurut hitungan kalender Hijriyyah, nama bulan yang datang sebelum bulan Ramadhan dikenal sebagai bulan Sya’ban. Konon pada bulan tersebut diajarkan kepada ummat Islam untuk mengamalkan keutamaan birul walidain, memuliakan kedua orang tua, baik yang masih hidup maupun yang telah bersemayam di alam baka. Terkait dengan arwah orang tua di alam kubur inilah masyarakat kemudian mengidentikkan…

  • Agenda Tlatah Bocah VI

    “GOTONG ROYONG UNTUK KEMASLAHATAN” LATAR BELAKANG TLATAH BOCAH (bhs Jawa: Area Ramah Anak) merupakan sebuah jejaring komunitas yang bermimpi mewujudkan area ramah anak, sebuah ruang fisik dan psikologis yang memberikan kesempatan anak berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat. Jejaring ini menumbuhkembangkan kepekaan anak terhadap realita sosial, alam lingkungan, dan relasi antar manusia yang diwujudkan dalam beberapa program…

  • Gebyar Pasar Malam

    Hiburan memang menjadi kebutuhan psikis dan rohaniah setiap insan. Kegiatan keseharian yang dipenuhi kesibukan, baik bekerja, sekolah, kuliah, atau apapun pastinya sangat menguras energi dan pikiran. Keterbatasan manusialah yang mengharuskan kita menjadi lelah dan membutuhkan waktu untuk memulihkan energi dan pikiran agar fresh kembali. Hiburan memberikan pelepas dahaga fisik dan rohani yang lelah tadi. Aneka…

  • Pasar Grabag Magelang

    Sebagai makhluk sosial, manusia ditakdirkan untuk senantiasa berdampingan dengan manusia yang lainnya. Kodrat makhluk yang memiliki berbagai keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya menjadikan manusia harus saling tolong-menolong dan bantu-membantu. Salah satu perwujudan interaksi manusia dalam memenuhi kebutuhannya adalah pasar. Pasar menjadi tempat bertemunya pembeli dan penjual. Pembeli datang ke pasar untuk mendapatkan barang yang dibutuhkannya,…

  • Kuburan Cina Terluas di Indonesia

    Nusantara merupakan bangsa besar yang terdiri dari beragam etnis dan suku bangsa. Di samping suku bangsa asli, seperti Aceh, Batak, Minang, Melayu, Sunda, Jawa, Bali, Dayak, Bugis, Mandar, Ambon, hingga Asmat, di negara kita juga terdapat warga negara keturunan pendatang dari negara lain, semisal Cina, India, dan Arab. Setelah sekian abad saling berinteraksi dan bergaul,…

  • Makam Kyai Raden Santri Gunung Pring

    Selepas runtuhnya kedhaton Majapahit yang ditandai dengan sengakalan Sirna Ilang Kertaning Bhumi, maka putra-putri Brawijaya V juga menyebar ke berbagai daerah. Satu diantara pangeran tersebut bernama  Raden Bondan Kejawen. Dialah ayah dari Ki Ageng Getas Pendowo yang menurunkan Ki Ageng Selo. Nama terakhir ini terkenal sebagai tokoh legenda yang konon dapat menakhlukkan, bahkan menangkap petir…